MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dampak kekeringan mulai terasa di wilayah sulsel, perkiraan El-Nino akan sampai pada bulan oktober ini tentu harus menjadi perhatian sekaitan dengan pengaruhnya, terutama pada stabilitas harga pangan serta ketersediaannya.
Pemprov Sulsel melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar Bimbingan Teknis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (Panel Harga Pangan Tahun 2023) di Hotel, Grand Town Grand Mall Maros, Rabu (30/8/2023).
Penjabat Sekprov Sulsel, Muhammad Arsjad menyampaikan, gejolak kenaikan harga pangan dapat terjadi jika sumber ketersediaan bahan pangan mulai berkurang, dan fluktuasi harga tentu akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Kata dia, harga dan pasokan pangan merupakan indikator yang sangat terkait dengan status kelancaran distribusi pangan, dan hal itu mesti menjadi atensi bagi semua penanggung jawab stabilitas harga pangan dan enumerator harga masing-masing wilayah di 24 kabupaten dan kota di Sulsel.
“Fluktuasi harga pangan akan sangat berpengaruh pada kesejahteraan Produsen dan Konsumen,” sebutnya, Rabu (30/8/2023).
Ia melanjutkan, ketika harga produsen tinggi maka yang tertekan adalah konsumen dan begitupun sebaliknya, saat harga produsen rendah maka yang mengalami tekanan besar adalah produsen.
Ia menuturlan, harga pangan tingkat konsumen berpengaruh pada Akses pangan, kondisi rawan pangan, ketersediaan pasokan, kondisi permintaan, kelancaran distibusi pangan, kondisi perdagangan pasar, dampak implenetasi kebijakan dan daya beli masyarakat.
“Harga juga merupakan salah satu elemen penting dalam ekonomi pangan dan berkontribusi pada inflasi,” beber Arsjad yang juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel.
Ia mengutarakan, ciri kenaikan dan penurunan harga signifikan berlaku pada hampir semua jenis komoditas pangan terutama komoditas di bidang pertanian yang sangat dipengaruhi oleh cuaca.
Untuk itu, lanjut Muhammad Arsjad pengetahuan tentang pemantauan harga dan pasokan bahan pangan pokok diperlukan strategisnya.
“Kami berharap pada semua peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan seksama, untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui pemantauan harga dan pasokan bahan pokok strategis dengan Metode Panel Harga Pangan Pangan Nasional,” pungkasnya.
Diketahui, pada pelatihan itu beberapa perwakilan stakeholder penanganan stabilitas harga dan infalsi hadir, Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Badan Logistik Nasional Sulsel, Sekertaris Dinas Ketahanan pangan Sulsel, Kepala UPT, Kepala Bidang dan tenaga Fungional Dinas Ketahanan pangan Lingkup Provinsi Sulsel, dan Enumerator perwakilan 24 Kabupaten dan Kota. (Abu/B)