MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Delegasi Pemerintah Kota Makassar berhasil tampil memukau di panggung pada hari kedua Festival Tong-Tong Fair Belanda Jumat (1/9) malam.
Penari delegasi Dinas Kebudayaan Makaassar yang diwakili oleh Yayasan kesenian Anging Mammiri (Yama) tampil membawakan tari pakurrusumange yang diiringi dengan lagu daerah Ati Raja. Penari menggunakan piranti tradisional Makassar yaitu bosara.
Ketua Dekranasda Makassar, Indira Yusuf Ismail, menjelaskan tarian ini biasanya digunakan sebagai penyambutan tamu-tamu yang berkunjung ke Kota Makassar.
Lanjut, Delagasi makassar juga memperkenalkan budaya empat etnis di Sulawesi selasatan melalui tari kalompoanna pa’rasanganta.
Komposisi gerak dan musik tari itu pun menjadi jembatan rasa rindu bagi masyarakat Sulawesi selatan yang ada di Den Haag.
“Tari ini memperkenalkan budaya Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja, sehingga melalui ini, masyarakat Sulsel di Den Haag bisa mengenang kampung halaman,” harapnya.
Tidak hanya itu, Delegasi Makassar lewat koreografi tari pakurrusumange, juga menyuguhkan kue manis kepada penonton yang dibawa langsung dari Makassar.
Penampilan dilanjut dengan persembahan berbagai lagu tradisional Makassar yang dibawakan secara Medley. Sejumlah pengunjung lokal yang hadir menonton pun mulai menari mengikuti irama.
Indira yang hadir menggunakan busana tunik bercorak lontara juga ikut menari. Dirinya juga memberikan cinderamara sebagai rasa terima kasih kepada pengunjung yang menari bersamanya.
Tidak lupa, delegasi Makassar juga menampilkan berbagai produk lokal di panggung Fashion show dan stand tenant melalui kolaborasi Dinas Kebudayaan, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pariwisata, Dinas Perindag, dan Dan PTSP.
Seperti, busana motif sutra bugis, ragam baju bodo Makassar, baju adat, dan kerajinan tangan khas Makassar yang dibagikan kepada penonton. (Shasa/B)