MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar merencanakan pembangunan bendungan karet di aliran Sungai Tallo sebagai sumber air baku tambahan.
Ini dilakukan sebagai salah satu langkah antisipasi menghadapi kemarau panjang akibat El Nino yang diprediksi berlangsung hingga November 2023.
Diketahui, beberapa waktu terakhir debit sumber air baku di IPA II Panaikang di Sungai Leko Pancing menurun hingga dua meter hal ini tentunya mengkhawatirkan.
Direktur Utama PDAM Kota Makassar Benny Iskandar mengatakan pembangunan ini masih menunggu regulasi dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait pengelolaan sumber daya air.
"Kedepannya, suka atau tidak suka, bendungan karet Sungai Tallo sudah harus terbangun," ujar Benny.
Ia menuturkan sumber air baku pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) IV Maccini Sombala di Sungai Jene Berang dan IPA V Somba Opu di Dam Bili-Bili memiliki debit air masih normal. "Masih aman. Masih normal," ujar Benny.
Terpisah, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan bendungan karet di Sungai Tallo ini penting sebagai cadangan. Apalagi, Danny, sapaan akrabnya menyebut, saat ini kondisi dari IPA IV Maccini Sombala di Sungai Jeneberang memiliki kondisi yang tidak prima.
Ia menyebut jika krisis air makin serius, maka terpaksa harus menggunakan air asin sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Iya supaya cadangaan, jadi harus bendung karet di Tallo. Kan bendung air rusak-rusak di Sungai Jeneberang, suka tidak suka air baku kita sungai. Kalau sudah gawat terpaksa air asin diseminasi," tutup Danny. (Shasa/B)