Atasi Krisis Air Bersih, Pemkot Makassar Bentuk Tim Kedaruratan Kekeringan 

  • Bagikan
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi saat memimpin Rapat Teknis Penanganan Krisis Air Bersih di Kota Makassar, yang berlangsung di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Rabu (6/9). (Foto: Shasa)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar telah membentuk tim penanganan kedaruratan kekeringan, sebagai upaya untuk mengatasi ancaman krisis air bersih yang disebabkan oleh dampak dari fenomena El Nino yang mulai terasa di Kota Makassar. 

Tim penanganan kedaruratan kekeringan ini terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar sebagai koordinator, Asisten Pemkot Makassar, Staf Ahli Pemkot Makassar dan Camat. 

Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengatakan, pembentukan tim ini untuk mengatasi keluhan masyarakat terkait kekurangan air bersih selama musim kemarau. 

"Turun semua untuk bertanggung jawab untuk membagi masing masing ke lima kecamatan," ungkap Fatmawati Rusdi saat memimpin Rapat Teknis Penanganan Krisis Air Bersih di Kota Makassar, yang berlangsung di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Rabu (6/9). 

Ia menyebut Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal dengan mendistribusikan air bersih kepada wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan air bersih. 

Fatmawati menjelaskan agar pendistribusian air bersih ini berjalan efektif dan efisien. Tim ini telah melakukan pemetaan terhadap rumah-rumah yang terdampak untuk menghitung kebutuhan air di setiap rumah, dan merencanakan distribusinya.

"Maka kami mengatakan bahwa jangan sampai turun lalu tidak maksimal juga. Bahwa kita harus melayani setiap hari," terang Fatmawati. 

Fatmawati melanjutkan, dalam dua hari kedepan tim penanganan kedaruratan kekeringan ini akan turun mendistribusikan air bersih ke lima kecamatan yang terdampak. Yakni, kecamatan Tallo, Biringkanayya, Ujung Tanah, Tamalanrea, dan sebagian Panakkukang. 

"Insyaallah lusa sudah bisa berjalan, hari ini lagi menghitung RKB nya lalu diserahkan ke BPKAD dan SK nya dari Pak Wali Kota Makassar," ujar Fatmawati. 

Dalam pendistribusian air bersih ini, sebanyak 109 mobil yang digunakan utuk menyaluarkan air besih akan dikerahkan setiap harinya. Ia mengatakan masing-masing rumah akan mendapatkan 10 jeriken. 

Fatmawati melanjutkan setelah dua hari tim ini melakukan pendistribuan air bersih ini, mereka akan melakukan evaluasi. Guna melihat apa saja kekurangan yang perlu diperbaiki agar pendistribusian ini dapat maksimal.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Hendra Hakamudin mengatakan sebagai koordinator dari tim penanganan kedaruratan kekeringan. 

Ia mengaku tengah menunggu Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat untuk diterbitkan. Pasalnya, saat ini SK tersebut sedang berproses. 

"SK tanggap darurat berlaku selama satu bulan, jika sudah tidak dibutuhkan dan suplai air sudah tidak dibutuhkan, sumber air sudah jalan maka tidak akan dimanfaatkan lagi," jelas Hendra. 

Ia mengaku setelah SK tersebut telah terbit maka tim penanganan kedaruratan kekeringan sudah dapat turun melakukan pendistribusian air bersih. 

"Kebutuhan ini lah yang dikoordinir oleh BPBD untuk di distribusikan ke masyarakat yang menjadi prioritas yakni wilayah wilayah yang memang kesulitan sumber air," tutur Hendra. 

Selain itu, Hendra menambahkan pihaknya akan membuka posko-posko alternatif yang berada di Kantor BPBD Makassar Jalan Kerung-kerung, PDAM Makassar dan Pos Penanggulangan Bencana di Karebosi. (Shasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version