Keempat adalah pengelolaan sumber daya alam. Sulawesi Selatan memiliki banyak sumber daya alam yang dapat dieksploitasi, seperti perikanan, pertanian, dan tambang. Namun, masih perlu ditangani dan diselesaikan masalah dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Pemerintah provinsi harus memastikan bahwa eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara bijaksana, dengan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan tetap sejalan.
Kelima adalah pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat juga sudah terjadi di Sulawesi Selatan, termasuk pemberdayaan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan. Pemerintah provinsi harus berusaha untuk mengintegrasikan keinginan dan kebutuhan masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dengan melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan.
Lima hal ini harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang pemimpin yang berpengalaman baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Perlu seorang tokoh penggerak untuk memadukan kelima hal di atas. Untuk memadukan persoalan stabilitas politik, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, pengelolaan sumber daya alam, dan pemberdayaan masyarakat, dibutuhkan sosok pemimpin yang mampu menyeimbangkannya.
Pemaduan dan penyeimbangan itu tidak dapat dilakukan secara sendiri oleh seorang tentara, polisi, birokrat, atau akademisi, tetapi diperlukan seorang sosok pemimpin yang bisa menjembatani semua latar belakang yang disebutkan di atas. Dan, sosok pemimpin semacam itu hanya dapat dilakukan oleh seorang pengusaha.
Jika berkaca pada pengalaman sebelumnya, Provinsi Sulawesi Selatan belum pernah dipimpin oleh seorang pengusaha. Kerasnya persaingan dan tantangan ke depan sebagai kepala daerah, memang tampaknya diperlukan pemimpin yang tangguh di segala medan.