MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pasca Partai Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) mendeklarasikan diri sebagai kandidat pasangan calon Presiden 2024 nanti. Pastinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapatkan ekor jas khususnya di Sulsel. Dimana elektabilitas mengalami kenaikan.
Sementara Partai Demokrat yang keluar dari koalisi perubahan tersebut berpotensi mengalami penurunan bahkan para pendukung Demokrat yang mengidolakan Anies pastinya akan memilih PKB atau NasDem.
"Ini akan berefek negatif terhadap partai Demokrat karena Demokrat akan dilihat berdiri sendiri sebagai partai. Dia belum bergabung dengan koalisi mana pun," kata pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto.
Dirinya pun menyebutkan saat ini salah satu Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Demokrat kini memilih untuk mundur sebagai Caleg setelah partai berlambang Mercy mencabut dukungannya dari Anies malah Bacaleg tersebut mundur. Namun Andi Ali tidak ingin menyebutkan inisial Bacaleg tersebut.
"Dia sebagai relawan Anies dia lebih memilih keluar dari Pencalegan di Demokrat dan mencari partai lain. Hal ini sangat merugikan partai Demokrat," bebernya.
Untuk saat ini masih hangat kata Andi Ali akan ada poros keempat. Tapi ini masih wacana Demokrat, PPP dan PKS cocok membentuk poros keempat. Tapi pastinya PDIP yang sudah berkoalisi dengan PPP begitu juga dengan PKS bersama NasDem, PKB akan berusaha mempertahan agar tidak terjadi poros keempat.
"Kalau muncul poros keempat pasti ini akan merugikan bagi semua calon Presiden baik Ganjar maupun Prabowo," tuturnya.
Jika hanya tiga poros, Demokrat kata Andi Ali, berpotensi masuk bergabung dengan PDI Perjuangan karena diketahui komunikasi politik Anies bersama Puan Maharani beberapa bulan lalu intens.
"Kalau kita lihat AHY lebih intens melakukan komunikasi dengan Ganjar. Bahkan sebelum Anis berpaket Cak Imin, AHY sudah melakukan komunikasi Puan Maharani," jelasnya. (Fahrullah/B)