MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) serentak menjadi tantangan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI dan Polri pada 2024 mendatang.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan, Mardiana Rusli mengatakan jika sosialisasi Pengawasan Netralitas ASN, TNI, Polri ajang saling mengingatkan, apalagi Pemilu 2024 nanti merupakan tahapan krusial.
"Dimana tahapan krusial, tahapan masa kampanye dimana tahapan ini akan diuji bukan hanya Aparatur Sipil Negara (ASN), tapi TNI, Polri pun demikian," kata Mardiana Rusli saat sosialisasi Pengawasan Netralitas ASN, TNI, Polri di Hotel Aston Makassar, Kamis (7/9/2023).
Mardiana juga menyebutkan jika netralitas ini bukan hanya masalah kampanye saja tapi jangan sampai ada TNI, Polri yang mencalonkan diri namun belum mengundurkan diri.
"Bagaimana semua pihak saling mengatakan terkait kepemiluan," ujarnya.
Mantan Ketua AJI Makassar ini menyebutkan TNI dan Polri itu tidak berpolitik, tidak memilih dan tidak dipilih sehingga sosialisasi ini bisa saling ingat mengingatkan satu sama lain.
"Tugas kita sama-sama netral dan menjaga Pemilu ini aman dan damai," harapnya.
Bahkan pihaknya siap berkolaborasi dengan TNI, Polri jika ada bawahan mereka tidak netral pada Pemilu maupun Pilkada 2024 nanti.
"Pastinya kami akan laporkan ke Pandam maupun kepolisian jika ada yang melenceng. Jadi kalau ada peristiwa terjadi kita segera koordinasikan," jelasnya. (Fahrullah/B)