MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemadam listrik bergilir yang terjadi di Kota Makassar dan sekitarnya telah berlangsung selama beberapa waktu terakhir.
Hal itu tentunya menganggu aktivitas masyarakat Kota Makassar. Sebab, pemadaman listrik ini terjadi selama tiga jam tiap harinya.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pun meminta pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk bersikap transparan terhadap kondisi pasokan listrik saat ini.
"Ini betul-betul tidak masuk akal. Apalagi ini kota, mestinya kota tidak boleh ada pemadaman kayak begini, ini seperti jaman dulu," ucap Danny.
Danny Pomanto, sapaan akrabnya, merasa bahwa alasan pemeliharaan listrik oleh PLN tidak masuk akal. Apalagi, saat ini sudah ada sumber pembangkit listrik tenaga bayu, PLTA Poso, dan Bendungan PLTA Bakaru di Kabupaten Pinrang yang seharusnya mencukupi kebutuhan listrik.
"Katanya surplus karena ada tenaga bayu, tenaga dari Poso dan Bakaru, terus kenapa terjadi? Saya belum bisa menerima alasan itu," terang Danny.
Danny menyebut durasi pemadaman listrik yang lama yakni tiga jam dinilai sangat mengganggu aktivitas masyarakat di Kota Makassar.
Akibat pemadaman listrik bergilir ini, Danny mengatakan dirinya mendapat banyak aduan dari masyarakat. Maka dari itu, sebagai kepala daerah akan membela hak masyarakat Kota Makassar untuk mendapat listrik yang memadai.
"Saya mendapat banyak komplain dari masyarakat, saya kasian dengan masyarakat saya. Saya memberhak membela masyarakat saya," ucap Danny.
Danny melanjutkan kondisi pemadaman listrik ini dalam jangka waktu yang lama dikhawatirkan berdampak terhadap harga produksi barang yang tentunya akan naik.
Sehingga, stabilitas suplai dan produksi menjadi hal yang penting untuk menjaga inflasi tetap rendah.
"Kita semua sudah mengalami dampak kekeringan. Kita atur baik baik agar inflasi kita tidak naik karena sekarang sudah turun. Nanti kalau terganggu suplai dan produksi bagaimana," jelas Danny. (Shasa/B)