MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Universitas Muslim Indonesia (UMI) semakin mempererat hubungan lintas negara, salah satunya bersama dengan Jepang. Negara Sakura ini menjadi salah satu mitra strategis dalam membangun jaringn kerjasama di bidang pendidikan.
Tahun ini misalnya. Salah satu implementasi yang bakal diwujudkan Universitas Muslim Indonesia (UMI) hasil hubungan baik dengan Jepang ini yakni memperbanyak dosen belajar dan pertukaran mahasiswa di Jepang
Untuk itu, dalam waktu dekat ini UMI berencana mengirim mahasiswa dan dosennya melakukan pertukaran ke Jepang dengan beberapa kampus yang ada disana.
Hal ini telah dibahas Pimpinan UMI bersama perwakilan Kantor Konsuler Jepang di Makassar yang berlangsung di Menara UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Jumat (8/9/2023).
Dalam pertemuan itu, Rektor UMI didampingi jajaran Wakil Rektor, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UMI, Kepala Humas, Protokoler dan Kerjasama UMI dan Kepala Biro Umum UMI
Kepala Kantor Konsuler Jepang di Makassar, Ohashi Koichi mengatakan lima bulan ini ia memang di Makassar memfokuskan berkunjung ke beberapa universitas yang bekerjasama dengan Universitas Jepang, salah satunya UMI.
"UMI pertama kali saya kunjungi dan ada usulan dari Rektor bahwa nanti UMI dan Jepang akan menjadi partner untuk kerjasama seperti pertukaran mahasiswa dan dosen," ucapnya.
Tak hanya itu, kata dia, pihaknya juga ke depan juga bisa bekerjasama di bidang lain seperti karya ilmiah, jurnal atau penelitian bersama.
Sementara itu, Rektor UMI, Prof. Dr. H Basri Modding, SE, M.Si, mengatakan, hal utama yang akan digenjot dulu yaitu pertukaran mahasiswa dan membantu meningkatkan jumlah dosen yang belajar di Jepang.
Sehingga, dosen UMI, bisa mempersiapkan diri, sesuai dengan apa yang akan dilakukan ketika kedepan mendapatkan kesempatan belajar di Jepang.
"Kami sudah lakukan pertemuan dan akan mulai dijalankan mulai bulan ini. Sebab perwakilan dari Jepang ada di Makassar, Sehingga ini memudahkan juga selalu hadir di UMI" ucapnya.