Krisis Air Bersih Meluas, Kini 6 Kecamatan di Makassar Terdampak 

  • Bagikan
Ilustrasi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Krisis air bersih akibat dampak dari fenomena El Nino di wilayah Kota Makassar meluas. Dari semula hanya lima kecamatan yang terdampak yakni Tallo, Ujung Tanah, Biringkanaya,Tamalanrea dan Panakkukang. Kini bertambah menjadi enam kecamatan yaitu Bontoala.

"Bertambah. Rilis kami yang pertama 5 kecamatan. Per kemarin itu bertambah 1 kecamatan Bontoala," ungkap, Kepala BPBD Kota Makassar Hendra Hakamuddin, Selasa (12/9). 

Laporan tersebut berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar per tanggal 11 September 2023. 

Jumlah kelurahan yang terdampak juga ikut bertambah dari 26 kelurahan menjadi 28 kelurahan. Saat ini jumlah rumah yang terdampak kekurangan air bersih yakni sebanyak 6.294 rumah. 

Kepala BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin mengatakan pihaknya telah mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah terdampak di Kota Makassar sejak tanggal 8 September. Dengan memprioritaskan daerah yang terdampak kekurangan air bersih berdasarkan hasil assesment. 

Itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari penetapan Kota Makassar dalam status tanggap darurat bencana kekeringan. 

Hendra menjelaskan laporan assesment tersebut didapatkan secara berjenjang dari RT/RW ke Lurah lalu ke Camat dan dilaporkan ke BPBD Kota Makassar. 

"Kenapa perlu berjenjang, karena benar-benar di assesment kebutuhannya," ucap Hendra. 

Hingga saat ini bantuan air bersih yang telah terdistribusi sebanyak 452.260 liter yang diterima oleh 15.851 KK atau 32.192 jiwa. 

Agar distribusi air bersih ke masyarakat tepat sasaran, Hendra mengaku pendistribusian air bersih dibantu oleh beberapa pihak seperti Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar. 

"Jadi kami tidak berdiri sendiri. Di situ juga ada PDAM. Hanya saja PDAM konsern terhadap para pelanggan yang terganggu distribusi airnya. Sedangkan kami, memprioritaskan warga yang non pelanggan PDAM," terang Hendra. 

Ia mengatakan distribusi air bersih ini akan berlangsung selama satu bulan kedepan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Makassar Tanggap Darurat Bencana Kekeringan yang berlaku sejak tanggal 4 September hingga 4 Oktober 2023. 

"Kami persiapkan seluruh sumber daya satu bulan. Tapi tidak menutup kemungkinan akan diperpanjangkalau seandainya, kita berdoa beberapa hari ini bisa turun hujan. Kita stop tanggap darurat," tutup Hendra. (Shasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version