MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Antisipasi Dampak Buruk El-Nino para kepala daerah mulai mempersiapkan antisipasiya, salah satunya adalah penggunaan Biaya Tak terduga (BTT) bakal dilakukan terkait dengan penanganannya.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani manyampaikan tak menutup kemunginan biaya tak terduga bakal digunakan jika dampak El-Nino memburuk.
Kata dia, sekitar Rp10 miliar Biaya Tak Terduga disiapkan Pemkab Lutra untuk Intervensi dampak buruk musim kering ini dengan melihat apa yang menjadi kebutuhan mendesak.
"Kalau terkait kekeringan salah satu solusinya kan pompanisasi. Perlu kita pahami bahwa untuk beberapa daerah pompanisasi mungkin menyelesaikan spot tertentu, tapi tidak untuk wilayah tertentu," tukasnya baru-baru ini di kantor Gubernur Sulsel.
Ia melanjutkan, itu akan dilakukan asesmen untuk identifikasi awal yang jadi kebutuhan. Prinsipnya, bahwa cadangan pangan daerah harus cukup hingga periode musim hujan yang akan datang.
Ia membeberkan, sejauh ini wilayah Lutra masih dalam periode hujan. Meskipun, di beberapa wilayah seperti Seko dan Rampi curah hujannya mulai menurun. Kata dia, wilayah Luwu Raya memang diketahui memasuki musim penghujan lebih lambat ketimbang wilayah lainnya di Sulawesi Selatan. Sehingga, periode Oktober hingga akhir tahun diprediksi mulai memasuki masa kering.
"Wilayah ini juga irigasi teknisnya belum terbangun semua. Untuk daerah irigasi teknis dan sumber airnya masih bagus seperti daerah Bone-Bone, Masamba, Mappadecceng, belum terasa sekali karena masih ada air dan curah hujan yang masih terjadi," terang Indah.
Ia menggambarkan, periode April - September masih subur bagi Lutra. Hanya saja, produksi tanaman pangan bisa mulai terancam pada Oktober - Maret mendatang.
"Selama ini mengandalkan tadah hujan, pertanian tadah hujan, memang ada beberapa mengandalkan irigasi teknis," tambahnya.
Terpisah Pj Bupati Takalar Setiawan Aswad mengutarakan, Biaya Tak Terduga di Kabupaten Takalar berkisar Rp3-4 miliar. Dana itu akan digunakan untuk kepentingan pengendalian dampak El Nino.
"Itu arahannya (Pj Gubernur) digunakan juga. Takalar sudah keluarkan surat edaran, kita sudah rapat bersama minta OPD, kecamatan, dan kelurahan untuk antisipasi El Nino," paparnya. (Abu Hamzah/B)