MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Peristiwa kebakaran yang terjadi di Kota Makassar pada tahun 2023 meningkat signifikan.
Berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar periode Januari-September 2023 yakni 184 kasus. Jumlah tersebut naik dibandingkan tahun 2022 dengan periode yang sama yakni 125 kasus.
Diketahui, sepanjang tahun 2023 jumlah kebakaran tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebanyak 54 kasus dan September yakni 35 kasus. Sedangkan, untuk bulan lainnya hanya kirasan belasan peristiwa.
Kepala Seksi Kebakaran dan Investigasi Damkar Kota Makassar, Andi Akbar Ikhsan mengatakan terjadi peningkatan jumlah kebakaran di Kota Makassar selama beberapa hari terakhir.
"Iya meningkat memang kebakarannya," Andi Akbar, saat dikonfirmasi, Jumat (15/9).
Peningkatan tersebut, kata Andi Akbar, di dominasi oleh kebakaran lahan atau alang-alang. Salah satu penyebabnya karena faktor kekeringan yang terjadi saat ini akibat fenomena El Nino.
"Iya salah satunya (kekeringan). Kalau alang-alang ini banyak sekali, hari ini saja sudah ada tiga kebakaran alang-alang yang bersamaan," ucap Andi Akbar.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi mengatakan langkah preventif telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar dalam mengatasi kebakaran yang terjadi yakni dengan memanfaatkan alat pemadam kebakaran motor (Damtor) dan pemadam kebakaran lorong (Peka Rong) yang berada di setiap lorong di Kota Makassar.
"Kan kita sudah punya pekalorong sama damtor. Kita berharap itu," ucap Fatmawati.
Fatmawati mengaku pemerintah kota secara aktif memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada selama musim kemarau.
Imbauan ini, kata dia, disampaikan melalui berbagai cara, seperti mengumumkan di masjid-masjid setempat.
Tak hanya itu, imbauan juga disampaikan pada setiap kegiatan tingkat RT dan RW.
"Menyampaikan kepada masyarakat kita lebih waspada karena ini musim kemarau. Itu sangat mudah pemicu terjadinya kebakaran, Itu langkah preventif yang harus dilakukan," tutup Fatmawati.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan selain krisis air dampak lain dari El Nino yang perlu diantisipasi yakni resiko kebakaran yang tinggi akibat cuaca yang sangat kering.
Maka dari itu, Danny, sapaan akrabnya, mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan, termasuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, karena ini dapat menyebabkan kebakaran.
"Kekeringan yang begitu tinggi semua material itu sensitif, makanya kalau merokok buang rokok saja bisa kebakaran dan juga alang-alang itu," terang Danny.
Untuk mengantisipasi resiko kebakaran, Danny menyebut di setiap lorong telah terdapat extinguisher sebagai penanganan awal. Lalu, ada juga motor pemadam kebakaran lorong (Damtor) yang berada ditiap kelurahan.
"Itukan empat menit kebakaran awal kita siapkan extenguisher, damtor, pemadam kebakaran, tingkatannya begitu," jelas Danny. (Shasa/B)