Namun untuk pengamanan sendiri disebut tetap dipersiapkan Polrestabes Makassar, mulai dari tahapan yang saat ini sementara berlangsung hingga proses pemilu selesai.
"Tentunya kita juga menyiapkan pola pengamanan pada saat nanti pelaksanaan kampanye, juga pada saat pelaksanaan pemilu. Diharapkan dengan penataan pola yang sudah kita buat nanti pada saat berlangsung dan juga setelah pelaksanaan pemilu telah selesai secara serentak," ungkapnya.
Deteksi dini kerawanan pemilu juga disebut ada banyak, termasuk money politik, sarah dan lainnya. Ngajib mengatakan, pihaknya akan melakukan deteksi dini kerawanan pemilu dengan melihat kejadian yang sebelumnya sempat terjadi di Kota Makassar.
"Banyak, ada beberapa contoh atau kejadian-kejadian lalu itulah yang akan kita jadikan dasar prediksi prediksi kemungkinan yang terjadi sehingga itulah yang kita antisipasi. Mulai dari antisipasi pengawasan juga sisi kolaborasi stakeholder sehingga bisa kita antisipasi semua permasalahan yang terjadi," sebutnya.
"Imbauan kepada masyarakat, perbedaan nomor, perbedaan pilihan, perbedaan warna itu bukan untuk memecah bela persatuan dan kesatuan masyarakat Makassar tapi itu adalah bagian alat pemersatu masyarakat Kota Makassar aman dan kondusif," sambungnya.
Sementara Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, konsolidasi dan penanaman filosofi berdemokrasi yang baik dalam setiap individu masyarakat diyakini bisa mewujudkan pemilu yang damak dan aman di Kota Makassar.
"Riak-riak dengan dinamika itu berbeda, kalau misalnya riak-riak dijadikan dinamika itu biasa. Pemilu itu kalau tidak ada riak-riak bukan pemilu karena ini pertemuan antar perbedaan-perbedaan, tapi kalau ini masih dalam bentuk dinamika, tidak ada benturan, sayakira itulah yang dimaksud pemilu damai," singkat Danny. (Isak/B)