MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Polrestabes Makassar mulai melakukan sejumlah persiapan dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 mendatang. Tidak hanya pengamanan secara langsung di lapangan, tapi juga melalui media sosial (medsos).
Di mana, penyebaran informasi bohong atau hoaks di sosial media menjelang pesta demokrasi sangat masif dan kerap menimbulkan konflik horizontal.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, untuk mengantisipasi masalah tersebut pihaknya membentuk tim cyber.
"Ada tim cyber (dibuat), itu dalam rangka mengantisipasi adanya hoaks yang kemungkinan banyak terjadi jelang pemilu," ucap Ngajib usai menghadiri kegiatan Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2023 Kota Makassar, di Lapangan Karebosi Makassar, Jumat (15/9/2023) sore.
Dalam operasi atau patroli cyber itu disebut ada dua pola penindakan yang akan dilakukan, pertama melakukan penindakan secara persuasif dan kedua secara represif.
Maka dari itu, Ngajib berharap masyarakat selalu melakukan kroscek terhadap seluruh informasi yang diperoleh. Apabila ada informasi yang kebenarannya diragukan, diharapkan untuk melakukan klarifikasi kepada pihak kepolisian setempat.
"Pelaksanaan patroli cyber tentunya melakukan tindakan-tindakan baik tindakan secara persuasif maupun tindakan secara represif. Tindakan persuasif itu tentunya menerima semua informasi yang ada di masyarakat. Apabila ada informasi (bohong), jangan langsung dishare, disebar, konfirmasi dulu ke kami, apakah itu berita benar atau tidak," sebutnya.
Untuk potensi kerawanan pemilu di Kota Makassar, Ngajib menyebut seluruh wilayah memiliki potensi kerawanan pemilu. Namun komitmen kebersamaan serta kolaborasi antar elemen masyarakat dan stakeholder dalam mewujudkan pemilu damai bisa menjadi solusi.