MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto tengah mempertimbangkan penggunaan mobil truk tambang untuk menggali sumber air baru dengan kedalaman 500 meter.
Sebab, pengeboran tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar yang berkisar milyaran untuk sekali melakukan pengeboran.
Upaya ini dilakukan untuk penanganan krisis air bersih akibat kekeringan yang melanda Kota Makassar dampak dari El Nino.
"Saya juga ada mobil tambang untuk membor hingga 500 meter, saya tahan dulu disini, saya tadi lihat proposalnya cukup mahal sih satu kali bor itu biayanya sampai milyar," ungkap Danny Pomanto, sapaan akrabnya, saat ditemui di kediamannya, Senin (18/9).
Sehingga, Danny menyebut akan mencoba untuk menggunakan layanan PDAM jika memungkinankan untuk sebagai alternatif karena tentunya dari sisi pembiayaan tentunya yang lebih ekonomis.
"Kalau PDAM bisa, kenapa tidak ambil sumur dalam," tutur Danny.
Meski begitu, kata Danny, aksi nyata untuk penanganan krisis air ini yakni dengan menambah armada untuk distribusi air bersih ke masyarakat sebanyak 20 unit dari jumlah sebelumnya 50 unit armada truk pengangkut air.
"Saya akan menambah armada yang tadinya 50 unit membawa 6 ribu kubik, saya menambah kemungkinan 70 truk," ucap Danny Pomanto.
Tak hanya itu, upaya lainnya, Danny mengaku telah meminta untuk pengadaan pompa air di 20 titik sumur bor milik warga untuk mengatasi masalah kekeringan ini.
"Kemudian ada 20 sumur saya minta untuk dibelikan pompa, ini kan mobilitas sumur sumur rakyat yang masih bagus," ungkap Danny.
Diketahui, saat ini kekeringan di Kota Makassar makin meluas, per tanggal 16 September 2023 dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar telah bertambah menjadi menjadi delapan kecamatan yang sebelumnya hanya lima kecamatan.
Dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak 26.400 KK atau 87.738 jiwa. Yakni di Kecamatan Ujung Tanah, Tallo, Tamalanrea, Panakkukang, Biringkanayya, Bontoala, Makassar dan Manggala. Dengan 41 kelurahan yang terdampak.
Jumlah air yang telah terdistribusi sebanyak 1.253.910 liter di 267 titik distribusi. Sebaran titik distribusi di Kecamatan Biringkanaya terdapat 35 titik, kecamatan Tamalanrea 35 titik, kecamatan Tallo 61 titik.
Selanjutnya, Kecamatan Ujung Tanah 108 titik, kecamatan Panakkukang 45 titik, kecamatan Bontoala 26 titik, kecamatan Makassar 1 titik dan Manggala 1 titik. (Shasa/B)