Koalisi Perubahan Galang Dukungan

  • Bagikan
ILUSTRASI

Kegiatan lainnya adalah "Solusi Anies" yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin di Baruga A.P. Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar. Selain itu, PKS Sulsel akan menggelar Apel Siaga Pemenangan Pilpres dan Pileg di Lapangan Hertasning Makassar serta Pelantikan DPR Se Sulawesi Selatan di Hotel Dalton Makassar.

Sementara PKB akan punya agenda khusus di antara dua kegiatan PKS tersebut.

"Sebelum masuk Makassar, Anies Baswedan akan ke Palopo dan akan disambut oleh Kedatuan Luwu," kata Ramli.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Sukri Tamma mengatakan konsolidasi di tingkat lokal memang belum terlihat untuk memenanglan Anies-Cak Imin. Meski begitu, kata dia, keputusan yang ada
di DPP akan segera ditularkan ke daerah.

"Dengan demikian partai pendukung dan tim pendukun akan sama-sama bekerja, artinya
semua pengurus daerah tentu akan mengkonsilidasikan di daerah mereka," ujar dia.

"Mesin juga harus disiapkan dan beberapa hari ke depan akan menyisipkan mesinnya untuk mulai jalan, karena waktu sudah mepet dan ini bukan waktu lama untuk mensosialisasikan di
seluruh Indonesia," lanjut Sukri.

Disinggung PKB dan PKS yang baru pertama kali melakukan koalisi secara nasional, Sukri
Tamma menyebutkan tidak ada yang mungkin di politik Indonesia karena tidak ada ideologi
yang sangat kuat.
"Perkawinan partai bisa saja terjadi baik secara nasional maupun di daerah. Contoh kecil PKS sulit sama dengan PDIP tapi Pilgub Sulsel masa pak Nurdin Abdullah-Andi Sudirman bisa terjadi. Mungkin ini baru pertama kali (PKS dan PKB) ketemu visinya," jelasnya.

Menurut Sukri isu perubahan yang saat ini digaungkan oleh Anies-Cak Imin kemungkinan
besar baru berjalan setelah berhasil terpilih.

"Saya rasa yang merasa baik pasti tidak akan diubah tapi mungkin perubahan itu dianggap keluar dari rezim Jokowi sehingga jargon perubahan yang didengungkan sekarang," ujar
dia.

Sementara itu, Direktur Indeks Politica Indonesia Suwadi Idris menyatakan pasangan Anies Cak Imin sulit isu perubahan karena PKB dan NasDem saat ini masih berada dalam pemerintah Joko Widodo.

"Bahkan sampai saat ini belum keluar dari koalisi pemerintah," ujar dia. Suwadi mengatakan, isu perubahan apa yang akan dijual ke masyarakat, tidak seperti saat
Demokrat belum memberikan dukungan kepada Anies. Selain itu, kata dia, konstituen PKB
akan banyak yang lari karena dari dulu sangat kental perbedaan pandangan politik, ideologi
PKS dan PKB. Sehingga, kata dia, kalangan
Nahdlatul Ulama belum tentu memberikan suara kepada Anies-Cak Imin. Apalagi dua kandidat lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto belum menentukan calon wakil paket.

Selain itu, kata dia, hasil survei Anies-Cak Imin belum mengalami peningkatan. Suwadi mengatakan, survei yang dilakukan IPI beberapa waktu lalu masih menempatkan Prabowo Subianto menang di Sulsel.

"Survei terakhir Prabowo unggul 14 persen dari Anies di Sulsel," ujar dia.

Sementara, NasDem Sulsel mengalami kenaikan karena mendapatkan ekor jas dari
Anies. "Tapi ini hanya di Sulsel, efek Anies terasa di Sulsel, kalau provinsi lain belum dan diakui bahwa Prabowo terganggu di
lSulsel karena Anies," kata Suwadi. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version