Selain potensi alam itu, Bulukumba juga memiliki potensi wisata budaya, yaitu adanya Kawasan Adat Ammatoa Kajang yang tetap mempertahakan budaya tradisionalnya dan dipimpin oleh pemangku adat tertinggi yaitu Ammatoa.
"Bulan Agustus yang lalu Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian berkunjung ke Ammatoa dan beri gelar adat," jelas Andi Utta.
Andi Utta menyebutkan, Kabupaten Bulukumba juga dikenal dengan julukan Bumi Panritalopi, yang artinya daerah bermukimnya para ahli pembuat perahu yang merupakan keahlian yang diwariskan secara turun temurun, dimana salah satunya adalah keahlian membuat perahu Pinisi yang sudah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda.
"Bulukumba termasuk daerah yang memiliki wilayah yang luas, yakni 1.154 Km² dengan medan tempuh yang terdiri dari pesisir, daratan, dan pegunungan," imbuhnya.
Dengan demikian, Pemkab Bulukumba menyambut baik dan mengapresiasi kunjungan kerja ini sebagai upaya membangun sinergitas, kerjasama dan kebersamaan antara instansi pemerintah dan antar wilayah untuk mewujudkan pertumbuhan dan kemajuan daerah.
"Kehadiran Bupati Polman dan rombongan menjadi momentum yang sangat baik untuk saling menjajaki kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bulukumba dengan Pemerintah Polewali Mandar," kata Andi Utta.
Selain Bupati-Wabup, juga hadir Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Bulukumba HM Daud Kahal bersama beberapa Kepala OPD, sejumlah pejabat Eselon III, serta puluhan tamu undangan peserta sosialisasi.
Daud Kahal didaulat menjadi moderator dalam sosialisasi ini dengan narasumber Dirut Panca Merak Samudera (Perusahaan Pelayaran Angkutan Laut) Rudi Effendy, dan Konsultan Ketenagakerjaan BP2MI Mohd Agus Bustami. (Sal)