MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulsel mengundang Wali Kota Makassar untuk memperingati 50 tahun Pura Giri Natha pada tanggal 12 Oktober mendatang.
Pura Giri Natha akan merayakan peringatan 50 tahun sejak diresmikan oleh Wali Kota Makassar saat itu, Muhammad Daeng Patompo, pada Oktober tahun lalu.
Ketua Harian PHDI Sulsel, Gede Durahman mengatakan bahwa Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sangat peduli terhadap komunitas religi dan telah memberikan dukungan dalam menjaga kerukunan umat beragama.
Bahkan, Ia mengatakan telah menganggap Danny, sapaan akrab Moh Ramdhan Pomanto sebagai guru pemerintahan.
"Tentunya umat Hindu di Makassar yang kurang lebih 7 ribu orang sangat mendukung program-program bapak wali kota di Makassar," kata Gede, saat ditemui usai melakukan audiensi dengan Danny Pomanto, di kediaman pribadi Wali Kota Makassar jalan Amirullah, Selasa (19/9).
Ia menambahkan, selama 50 tahun ini, kerukunan beragama di Makassar telah berkembang dengan baik, dan hubungan yang kuat dan toleran dengan komunitas Muslim, Kristen, Budha, dan lainnya telah terjalin dengan baik. Sehingga, Ia berharap kondisi tersebut dapat terus terjaga.
"Jadi kami harapkan kondisi ini terus terjaga dan ini menjadi modal yang penting membangun dan mendukung program-program bapak wali kota," tutup Gede Durahman.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan Pemkot Makassar mensupport penuh acara tersebut. Dia juga menuturkan, lama berdirinya Pura menjadi bukti Makassar sebagai kota inklusif atau terbuka bagi siapa saja.
"Tidak terasa ya, sudah 50 tahun," ucap Danny Pomanto.
Apalagi, dirinya terus memperkuat kerukunan itu dalam program Perkuatan Keimanan Umat. Program ini, lanjut dia, merupakan upaya menjaga dan merangkul semua agama untuk bersama-sama menjaga kota Makassar.
Salah satu bentuknya ialah mengedukasi umat agar bersama menjaga keamanan dan ketentraman kota sesuai dengan anjuran agama masing-masing. Termasuk saling membantu, menjaga rasa persatuan dan persaudaraan.
“Intinya agar semua umat beragama bersatu-padu, bersinergi menjaga dan melindungi Kota Makassar. Saling bersinergi dalam pengamanan dan ketentraman hidup,” jelas Danny. (Shasa/A)