MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Keterwakilan perempuan sebagai kandidat calon legislatif (Caleg) 2024 mendatang tidak boleh dipandang remeh.
Pengalaman Pemilu 2019 lalu beberapa kaum hawa mampu lolos menjadi anggota DPR RI khususnya di Sulsel ada Aliyah Mustika Ilham (Demokrat), Hasnah Syam (NasDem), Andi Yuliani Paris (PAN), Sarce Bandaso Tandiasik (PDI Perjuangan) dan Eva Stevany Rataba (NasDem).
Selain di tingkat nasional ada juga beberapa kaum hawa di DPRD Sulsel, mulai dari ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Andi Ayu Andira dan Andi Debbie Purnama. Tiga Srikandi ini dari Partai Golkar.
Sementara PKS ada lima kaum hawa mulai dari Sri Rahmi, Mety Rahmatia, Isnayani, Verda Firdaus dan Haslinda.
Selanjutnya ada NasDem, Andi Rachmatika Dewi, Sarwendy Biringkanae, Reski Mulfanti Lutfi dan Desy Susanty Soetomo.
Adapun Partai Persatuan Pembangunan (PPP), ada Rismanati, Andi Nurhidayanti Zainuddin dan Andi Sugiarti Mangun Karim.
Berikutnya Gerindra ada Vonny Ameliani Suardi, Henny Latif dan Firmina Tallulembang. Sementara di Demokrat ada Fedrianti AS, Rismawati Kadir Nyampa dan Andi Azizah Irma.
PDI Perjuangan ada Risfayanti Muin dan Kartini Lolo.
Sementara partai PAN dari 7 kader mereka yang duduk di DPRD Sulsel tak satupun kaum hawa yang duduk.
Direktur Politik Profetik Institute Asratillah menilai peran besar perempuan di dunia perpolitikan tidak lepas dari adanya regulasi keterwakilan 30 persen perempuan partai politik untuk mengikuti Pileg. Itu sesuai Penegasan UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD.
"Di sisi lain, jumlah pemilih perempuan yang hampir sepadan dengan laki - laki. Otomatis kehadiran figur perempuan bisa saja dianggap menjadi wadah keterwakilan atas aspirasinya," kata Asratillah.
Selain itu, dari segi elektoral figur perempuan cukup mampu bersaing. "Mengingat figur kaum hawa lebih mudah diterima di masyarakat," jelasnya. (Fahrullah/B)