Ketua Gerindra Kabupaten Jeneponto Vonny Amelia mengatakan, optimistis mempertahankan kursi ketua DPRD Jeneponto. Bahkan, kata dia, bukan tidak mungkin Gerindra akan menambah perolehan dari tujuh menjadi delapan kursi.
"Target kami tentunya berharap mempertahankan kursi DPRD Jeneponto dan bahkan menambah kursi yang sekarang ada di DPRD Jeneponto menjadi delapan," ujar Vonny.
Menurut Vonny, target di Jeneponto diikuti dengan komposisi bacaleg yang relatif mumpuni di setiap daerah pemilihan. Vonny yang baru tiga bulan menggawangi Gerindra Jeneponto mengaku berupaya mengumpulkan bacaleg yang memiliki kualitas dan bisa menjadi kompetitor untuk meningkatkan perolehan kursi.
"Atau setidaknya jumlah kursinya sama dengan Pemilu 2019," imbuh dia.
Selain itu, Vonny mengaku tak lupa melakukan sosialisasi secara masif bakal calon presiden Prabowo Subianto. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan kesehatan gratis dan edukasi penanganan stunting dengan embel-embel nama Prabowo Subianto di belakangnya.
Pengamat politik dari Universitas Bosowa Makassar, Arief Wicaksono mengatakan, target Gerindra menjadi juara atau pemenang di Sulsel pada Pemilu 2024 merupakan hal biasa. Pun, kata dia, partai lain juga menargetkan hal serupa.
"Cuma Gerindra diuntungkan karena ketua umumnya maju sebagai bakal calon presiden," ujar Arief.
Menurut dia, figur-figur yang disodorkan Partai Gerindra di barisan bakal calon legislatif memiliki peluang yang sama. Dia mengatakan, apabila hasil Pemilu 2019 dijadikan oleh Gerindra sebagai bahan benchmark atau perbandingan, maka Gerindra punya kesiapan yang matang menghadapi Pemilu 2024.
Menurutnya, dari 'benchmarking' itu akan terlihat siapa saja yang sudah siap dan siapa saja yang kurang siap. Bagi petahana tentu ada keutamaan karena sudah ada pengalaman dari berbagai sisi. Tapi, bagi pendatang baru, sangat tergantung dari tipologi, pembelajar, punya cantolan, atau yang pasrah dan untung-untungan.
"Terhadap dinamika jelang 2024, setiap parpol pasti punya dinamika, internal maupun eksternal. Gerindra Sulsel pun demikian," ujar Arief.
Dia menambahkan, faktor efek ekor jas (coattail effect) dari figur sentral mereka yaitu Pak Prabowo, akan menjadi kunci gerakan.
"Apalagi bila membuka data Pilpres 2019, Gerindra Sulsel mendapat berkah dengan kemenangan Prabowo atas Jokowi di Sulsel meskipun secara kuantitas masih kurang signifikan," imbuh dia.
Sementara itu, sejumlah figur potensial diturunkan Partai Gerindra di daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel 1 untuk DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang. Bacaleg Gerindra yakni Azikin Solthan (petahana), Misrayanti, Idris Manggabarani, Anhar Rahman, Najamuddin, Feby Wardani Rusdy, Aris Titti, dan Jahidin.
Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI) Nursandy Syam menilai dari 8 figur bacaleg yang dimiliki oleh Gerindra di Dapil Sulsel I, yang paling potensial untuk terpilih ada empat nama yakni Azikin Solthan, Idris Manggabarani, Anhar Rahman, dan Najamuddin.
"Figur-figur ini yang punya modal primer lebih dibanding figur caleg lainnya. Pergerakan mereka juga sudah mulai cukup massif di ruang publik," kata Nursandy.
Untuk memperoleh dua kursi, lanjut Nursandy, cukup sulit. Kekuatan bacaleg Gerindra saat ini tak jauh berbeda dengan Pileg 2019.
"Pada 2019 Gerindra meraih kursi pertama dengan perolehan 240 ribu. Untuk meraih dua kursi, hitungannya dibutuhkan paling sedikit 370 ribu suara," kata dia.
Nursandy juga menyebutkan kehadirannya Liestiaty Fachruddin yang merupakan istri mantan Bupati Bantaeng dua periode sekaligus mantan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, pasti akan mengganggu basis Azikin di Kabupaten Bantaeng.