MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Aksi pemalakan sejumlah oknum preman terhadap seorang penumpang kapal di wilayah Pelabuhan Makassar, viral di media sosial (medsos).
Dalam video yang viral tersebut menampilkan seorang penumpang kapal sedang kesal lantaran diminta uang dengan jumlah yang tidak seperti biasanya.
"B*jingan! baru tiba di Makassar sudah langsung kena palak preman, tidak heran sih kalau Makassar di cap sebagai kota dengan angka kriminalitas yang tinggi miris," ujar korban sebagaimana juga pada instastory instagramnya @niffjr.
Korban yang diketahui bernama Fajar itu menceritakan bagaimana dirinya menjadi korban pemalakan oknum preman berkedok AHN.
"Kronologinya itu tadi pagi pas sampai di pelabuhan, kakak saya sudah mau jemput di depan," ujar Fajar dalam unggahan di media sosial.
Tambahnya, saat menaikkan barang ke mobil, tiba-tiba datang beberapa orang yang bertanya tujuan perjalanan.
"Awalnya saya kira sopir taxi lagi nyari penumpang, tapi kok makin lama makin kasar nada bicaranya sambil bilang AHN nya mana? tabe AHN nya mana?," lanjutnya.
Karena tidak tahu apa yang dimaksud para preman itu, Fajar menanyakan kepada mereka apa itu AHN.
"Setelah ditanya apa itu AHN mereka jawab, tabe pak, namanya juga pelabuhan, butuh ki makan dengan nada yang kasar," ucapnya.
Karena menolak untuk memberikan uang, para preman itu mengambil kayu dan mengeluarkan senjata tajam.
"Setelah kami tolak, mereka ambil kayu dan juga keluarin sajam kalau nda salah liat buat ngancam, katanya cepat pak, saya nda mau ribut, ayo cepat!," Fajar menuturkan.
Setelah itu, diceritakan Fajar, para preman yang berjumlah sekitar delapan orang itu menghadang laju mobil. Beberapa juga di belakang mobil.
"Juga ada yang pegang pintu mobil agar tidak ditutup sampai kami kasi uang, mereka minta uang Rp200 ribu tapi kami tolak, jadi kami kasi 100k saja supaya mereka mau lepas kami," imbuhnya.
Menanggapi masalah tersebut, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar Iptu Firman menyebut, pihaknya bakal membersihkan para preman yang kerap menakuti penumpang kapal dan warga di Pelabuhan Makassar.
"Kami akan membersihkan preman-preman yang ada di pelabuhan," ujar Firman saat ditemui di kantornya, Kamis (21/9/2023).
Dia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya memberikan rasa aman bagi penumpang yang ada di pelabuhan Makassar.
Hal itu ditegaskan Firman saat terjadinya kembali aksi pemalakan oknum preman terhadap salah seorang penumpang kapal.
"Untuk sementara, anggota sudah di lapangan. Kita langsung menurunkan anggota di lapangan," ucapnya.
Firman berharap, jika ada yang merasa jadi korban pemalakan dan tindakan premanisme, maka segera melapor ke pihak kepolisian.
"Kami berharap, ketika memang ada korban pemalakan dan premanisme, segera melaporkan kepada kami untuk kami lakukan tindak tegas," tuturnya.
"Saya himbau kepada yang memposting berita itu, kiranya memang dirugikan oleh premanisme laporkan kepada kami. Ini kami belum menerima laporan dari korban," sambungnya.
Sejauh ini, kata Firman, belum ada laporan yang masuk ke Polres Pelabuhan terkait peristiwa pemalakan tersebut.
Meskipun demikian, dirinya tetap meminta para anggotanya untuk mencari kebenaran informasi tersebut di sekitar TKP.
"Jadi kami akan menurunkan anggota ke sana setiap ada kabar. Itu untuk memberantas atau mengurangi angka premanisme," pungkasnya. (Isak Pasabuan/B)