MAKASSAR, RAKYATSULSEL - PERUSAHAAN yang bergerak di bidang konstruksi baja, PT Artha Mas Graha Andalan ikut andil dalam pembangunan sirkuit Mandalika, Lombok. Perusahaan milik Budi Harta Winata ini dilibatkan dalam persiapan perhelatan MotoGP di Indonesia tahun 2022.
PT ARTHA Mas Graha Andalan mengambil bagian dalam pengerjaan konstruksi baja. Khusunya gedung VVIP dan kanopi di sekitaran sirkuit tersebut.
“Saat saya berada di sirkuit mandalika. Alhamdulillah bajanya ini kita yang buat termasuk baja di VVIP dan tribun,” ujar Budi. Budi mengungkapkan, pihaknya berhasil menyelesaikan pengerjaan baja sirkuit Mandalika dengan cepat. Kurang lebih sebulan pengerjaan.
“Itu bajanya dan bangunan tiga lantai. Kami kerjakan selama satu bulanan. Kami bangga Indonesia bisa melakukan perhelatan MotoGP dunia untuk pertama kalinya,” ujarnya.
Di sisi lain, Budi melalui Indonesia Society of Steel Construction (ISSC) yang dipimpinnya, siap mendukung penuh pembangunan Ibu Kota Negara baru (IKN) Nusantara di KalimantanTimur. “Alhamdulillah, dengan adanya IKN ini menjadi angin segar bagi pelaku konstruksi nasional,” ungkap Budi salam sebuah diskusi seperti dilansir konstruksimedia.com.
Dia menyebut, IKN ini menjadi spirit baru bagi pelaku konstruksi di Indonesia. Meski demikian, dia mengatakan, anggota ISSC belum ada yang mendapat proyek di sana. Maka dari itu, dia meminta Kementerian PUPR dan BUMN Karya dapat menggandeng para produsen baja dalam negeri untuk terlibat dalam pembangunan di IKN. Pasalnya, hal tersebut sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo, yang menyatakan bahwa pembangunan IKN ini menggunakan produk dalam negeri.
“Produksi baja dalam negeri sanggup menyuplai pembangunan di Indonesia,” ujar Budi.
Dia bercerita, pembangunan gedung baru Partai Nasdem 26 lantai dapat terselesaikan dalam kurun waktu tiga bulan dengan menggunakan baja dalam negeri. Termasuk pembangunan lahan parkir kendaraan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) empat lantai yang dapat terselesaikan dalam waktu satu bulan.
“Artinya, produsen dalam negeri sanggup mengerjakan proyek pembangunan di Indonesia. Jadi, jangan diragukan lagi kemampuan konstruksi baja dalam negeri,” kata pria kelahiran Banyuwangi tersebut. (*)