MAROS, RAKYATSULSEL - Sebuah gudang tua yang berada di kawasan pabrik Semen Bosowa di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, mengalami kebakaran hebat pada Selasa pagi,(26/09/23).
Community Development Superintenden PT. Bosowa Semen, Budiman membenarkan peristiwa ini, ia menyebut yang terbakar merupakan gudang penyimpanan barang bekas yang terletak didekat pabrik.
"Jadi yang terbakar itu sebenarnya jauh dari aktifitas pabrik, kami bisa klaim itu bukan pabrik kebetulan dekat dengan pabrik sehingga ini bukan d pabrik, yang terbakar adalah semacam gudang disitu berisi barang barang yang sudah tidak dipakai lagi, korban jiwa dan kerugian material tidak ada, resiko sudah dikelola dengan baik," ujarnya
Budiman mengatakan musibah kebakaran ini terjadi pada pagi hari, 2 unit armada damkar milik perusahaan dikerahkan untuk menjinakan amukan dari si jago merah.
"Kejadiannya sekitar pukul 08:30 Wita, sempat terjadi momentum kebakaran, sebenarnya kita sangat tidak menginginkan yah tetapi musibah, kita sebenarnya sudah mengantisipasi juga musim kemarau ini tetapi resiko tetap muncul sehingga kita menerima ini sebagai musibah, dan kita sudah menanganinya dengan baik," terangnya kepada awak media.
Peristiwa kebakaran ini tak berlangsung lama, petugas melakukan upaya pemadaman dan pendinginan selama 30 menit di lokasi kejadian.
"Kita sudah punya sistem, kita punya 2 armada Fighter Truk kemudian punya sdm yang 24 jam juga sehingga begitu resiko muncul kita sudah menanganinya dengan baik dengan waktu yang seefektif mungkin," tambahnya.
Belum diketahui penyebab pasti dari kebakaran ini namun diduga disebabkan oleh suhu panas ekstrim yang melanda wilayah ini, pihak pabrik pun masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti dalam insiden kebakaran yang sempat membuat panik warga sekitar dan pekerja.
"Tidak mengganggu operasional pabrik, semua berjalan seperti biasa, hanya yang bertugas saja yang memang bertugas sehingga pratis, musim kemarau mungkin cahaya matahari suhu panas yang kena dari kaca sehingga terjadi sudut prigma sehingga menjadi pemicu, tetapi untuk sementara kita masih investigasi apa yang menjadi pemicu utamanya," terangnya. (Bal)