BULUKUMBA, RAKYAT SULSEL.CO - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Bulukumba, Hj Andi Herfida Muchtar membuka bimbingan teknis (Bimtek) program pengembangan PAUD Holistik Integratif dalam percepatan penurunan stunting menuju PAUD Berkualitas. Bimbingan teknis ini, digelar di Gedung PKK Kabupaten Bulukumba.
Ketua panitia, Haidir mengatakan bahwa peserta Bimtek adalah para guru-guru di masing-masing satuan pendidikan anak usia dini se Kabupaten Bulukumba.
"Pesertanya perwakilan masing-masing PAUD/TK. Total peserta sekitar 300an lebih. Ini dilaksanakan selama dua hari. Kalau hari ini, pesertanya 180an," katanya.
Menurut Haidir, Bimtek ini bertujuan untuk memberi pelayanan terbaik di satuan pendidikan anak usia dini, termasuk penurunan angka stunting. Apalagi saat ini konsen pemerintah adalah penurunan stunting.
"Ada juga layanan-layanan kesehatan, seperti pengukuran berat badan. Pokoknya layanan kesehatan anak juga kita akan maksimalkan," ujar Haidir, yang juga merupakan Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulukumba.
Kepala Sekolah TK Al-Uswah di Kelurahan Loka, Kecamatan Ujung Bulu, Erma Ernawati mengaku tak ada muridnya yang mengalami stunting. Sebab, katanya, di sekolahnya aktif melakukan cek kesehatan pertumbuhan anak.
"Kami aktif melakukan penimbangan paling kurang sekali dalam tiga bulan, sekaligus pemberian imunisasi yang dikerjasamakan dengan Puskesmas," katanya.
Erna menuturkan, saat ini kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum merdeka, sehingga proses pembelajarannya juga berdasarkan kebutuhan anak sesuai bakat dan minatnya.
"Kita beri kebebasan kepada anak untuk memilih kegiatan apa yang akan dia lakukan," jelasnya.
Sementara itu, Bunda PAUD Bulukumba Andi Herfida Muchtar mengatakan pengembangan PAUD Holistik-Integratif merupakan proses yang menggabungkan asa, asi dan asuh dalam mengoptimalkan semua bentuk perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu.
PAUD, kata istri dari Bupati Bulukumba ini, merupakan pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan demikian, maka PAUD harus menggunakan konsep belajar melalui bermain.
"Alhamdulillah Bulukumba salah satu dari 12 Kabupaten/Kota di Sulsel yang memiliki progres baik dalam prevalensi penurunan stunting," ujarnya.
Ia menilai penurunan angka stunting dari angka 30,8 persen menjadi 28,4 persen, patut disyukuri. Hanya saja hasil ini, belum bisa dijadikan dasar memuaskan dan membanggakan.
"Tetap kita bersyukur karena kita sudah keliatan bekerja bersama dalam menurunkan stunting. Harapan pemerintah kan turun menjadi 5 persen," imbuhnya.
Herfida yang juga merupakan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar ini, berharap ke depan Bulukumba bisa menjadi kabupaten terkemuka di Sulsel dalam hal penurunan prevalensi stunting.
"Kita harus sama-sama bekerja, harus punya target, harus punya tujuan yang jelas. Semakin banyak pihak yang ambil peran, maka pencegahan dan penurunan stunting akan semakin mudah," katanya.
"Yang penting kita semua komitmen dan konsisten bekerja dengan misi menyelematkan semua saudara-saudara kita yang terdampak stunting," sambungnya. (Salahuddin)