MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah VI Makassar, Hilman Pujana memperingatkan kepada distributor untuk tidak menahan pasokan ataupun tindakan yang dapat menahan jalur distribusi yang dapat mengakibatkan harga komoditi beras makin melonjak.
Sebab, kata Hilman, kenaikan harga pada komoditi beras dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan (suplai demand). Apalagi, kurangnya pasokan yang terjadi saat ini dipengaruhi oleh musim kemarau yang diperparah oleh El Nino.
"Kepada para pelaku usaha di distribusi beras untuk tidak bermain main atau tindakan lain yang menganggu distribusinya, sehingga implikasinya menjadi naik," tegas Hilman, saat ditemui usai mendampingi Penjabat (pj) Gubernur Sulsel Bachtiar Baharuddin, didampingi oleh Wakil Wali Kota Makassar, melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Pabaeng-baeng, Rabu (27/9).
Maka dari itu, Hilman menyebut pihaknya berkoordinasi dengan Perum Bulog agar ketersediaan komoditi beras aman. "Pantauan kalau khusus beras itu siklus suplai demand lah, memang dari permintaan dan penawaran," ujar Hilman.
Agar harga tidak semakin melonjak, Hilman mengaku KPPU Wilayah VI Makassar terus bersinergi dengan Pemerintah untuk melakukan pengawasan pada komoditi-komoditi yang mengalami kenaikan harga.
Meski begitu, Hilman mengaku hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya indikasi pelaku usaha yang berusaha melakukan tindakan untuk menghambat distribusi komoditi beras.
"Kami masih belum melihat karena ini lebih ke faktor suplai," terang Hilman.
Lebih lanjut, Hilman mengatakan kenaikan harga ini juga dipengaruhi oleh momen maulid yang akan datang.
"Kalau kenaikan beberapa mungkin karena menjelang Maulid, hanya beberapa barang yang naik. Kalau pengawasan selalu melakukan pemantauan di pasar dan di jalaur distribusinya," tutup Hilman.
Diketahui, Hilman Pujana bersama Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi, dan stakeholder terkait mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bachtiar Baharuddin, melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Pabarng-baeng, Makassar, Rabu (27/9).
Dari hasil pantauan, harga kebutuhan pokok di pasar tersebut untuk beberapa komoditi mengalami kenaikan seperti, cabai besar dari harga Rp20 ribu per kilo menjadi Rp25 ribu per kilo.
Lalu, Minyak curah ikut naik dari harga Rp14 ribu per liter menjadi Rp16 ribu per liter. Jeruk nipis dari harga Rp8 ribu per kilo jadi Rp18 ribu per kilo. (Shasa/B)