MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sosok dr Udin Malik sudah tidak asing bagi masyarakat Kota Makassar. Udin Malik merupakan anak mantu Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Udin Malik dikenal berprofesi sebagai dokter dan juga seorang relawan kemanusiaan. Kepeduliannya terhadap permasalahan kemanusiaan membuat dirinya membentuk komunitas kemanusiaan bernama Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM) sekaligus menjadi Ketua FKMM.
Forum ini beranggotakan para dokter, relawan dan NGO yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu kemanusiaan.
Udin Malik mengungkapkan latar belakang terbentuknya forum kemanusiaan karena beranggotakan para dokter, relawan dan NGO yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu kemanusiaan.
Dia menyebut anggota dari FKKM ini merupakan orang-orang yang sering dirinya temui ketika ada masalah kemanusiaan seperti peritiwa kebencanaan.
Karena intensitas pertemuan mereka yang terbatas dan hanya bertemu ketika ada peristiwa kebencanaan, makanya kata dr Udin, dibentuklah forum ini untuk dapat melakukan kegiatan kemanusiaan yang lebih luas lagi di Kota Makassar.
"Kami membuat forum agar jangkauan kerja kita lebih luas lagi, advokasi ke pemerintah lebih kuat lagi, akhirnya kami buat forum tersebut," ujar dr Udin saat hadir pada Podcast Rakyat Sulsel, Selasa (26/9/2023).
Ia melanjutkan, FKKM terbuka untuk umum bagi individu dan organisasi yang ingin mendukung program-program mereka. dr Udin menekankan menjadi seorang relawan hal terpenting yang harus dimiliki adalah niat untuk masalah kemanusiaan dan semangat.
"FKKM ini sangat terbuka untuk umum, menjadi relawan itu yang penting adalah niatnya untuk kemanusiaan dan semangatnya tidak boleh padam," terang dr Udin.
Udin Malik menuturkan dalam forum kemanusiaan FKMM ini memiliki beberapa program diberbagai bidang seperti pendidikan dan kesehatan. Di bidang kesehatan terdapat program bernama "Satu anak satu warung" yang berfokus pada upaya penanganan stunting dan ada juga program Dokter Keliling Bertanya (Dokter Kita) yang berfokus pada penjaminan dan akses kesehatan di masyarakat bawah.
Sedangkan di bidang pendidikan terdapat program Masikola yang bertujuan untuk mengembalikan anak putus sekolah dan anak tidak sekolah untuk kembali bersekolah. Udin Malik mengaku untuk program Masikola, sebanyak 400 anak telah kembali bersekolah. Capaian tersebut, kata dia, sebagai upaya dalam mendukung pendidikan anak-anak di Kota Makassar.
Meski menjadi relawan, dr Udin Malik mengaku hal tersebut lantas tidak menganggu profesinya sebagai dokter. Sebab, relawan merupakan kerja-kerja sosial yang berhubungan langsung dengan masyarakat sehingga masih berhubungan dengan profesi dokter.
"Kalau dibilang mengganggu, itu tidak karena pekerjaan sosial ini banyak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga ibaratnya ilmu dokter ini tentunya terpakai juga," tutur dr Udin.
Dia menjelaskan bahwa pekerjaan sebagai dokter terbagi dalam beberapa kategori yakni dokter klinis yang bertugas di klinik, puskesmas ataupun di rumah sakit.
Lalu, ada dokter akademisi yang memiliki tugas sebagai tenaga pengajar seperti dosen dan juga dokter birokrasi atau managerial yang bergerak di bidang NGO dan pemerintahan.
Bahkan, dr Udin mengatakan bahwa dirinya berada dalam tiga kategori dokter tersebut.
"Sebagai dokter untuk klinisnya itu saya pegang satu perusahaan yang jadwal kunjungan saya sudah diatur bahwa di tanggal, hari dan jam sekian saya memeriksa. Selebihnya itu saya fokus kepada pekerjaan managerial," jelas dr Udin.
dr Udin Malik juga mulai terjun dunia politik sebagai Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar dari Partai PDIP.
Menanggapi hal itu, dia mengatakan keputusan untuk terjun ke dalam dunia politik tidak datang begitu saja tetapi melalui pertimbangan yang cukup panjang.
Keinginannya terjun di dunia politik karena adanya pertimbangan yang didapatkannya dari ibu mertuanya saat berbincang di meja makan. Saat itu, cerita dr Udin, sang mertua memberikan pandangan bahwa jika seseorang memiliki pengetahuan dan kemampuan dan mengetahui ada orang yang bertindak tidak etis dalam berpolitik dan membiarkan hal itu maka sama artinya dengan membantu menzalimi banyak orang.
Bahkan, nasihat dari Bapak mertuanya mengatakan bahwa politik adalah alat terbaik untuk membantu banyak orang.
"Saya merenung artinya untuk masuk ke politik itu bukan sesuatu yang saya pikirkan satu atau dua minggu tetapi itu perjalanan yang panjang," ungkap dr Udin.
dr Udin menyebut kehadiran generasi muda di politik sangat penting, bukan hanya sebagai penyegaran dalam politik, tetapi juga sebagai upaya memberikan pemahaman politik kepada generasi berikutnya.
"Artinya kembali ke cita-cita kita bagaimana memberikan manfaat yang lebih luas lagi kepada orang banyak," tutup dr Udin. (*)