Alumni FH UMI itu menilai, permasalahan yang terjadi di Kota Makassar akibat pergeseran Kebudayaan dan mindset pemuda antara lain berbagai faktor.
"Peredaran Narkoba, Prostitusi online, pelanggaran lalulintas, perang kelompok, cyber crime, pelaku pembegalan," jelasnya.
Sebagai orang berlatsr belakang hukum. Dia menyebutkan, penyebab terjadinya masalah antara lain. Putus sekolah (Sumber Daya Manusia), faktor ekonomi, lemahnya pendekatan akar budaya dalam simpul masyarakat atau lemahnya pendekatan spititual Kebudayaan seperti budaya Mapatabe.
Pengaruh lingkungan sosial, pikiran mayoritas dan minoritas yang masih tertanam di mindset pemuda Makassar yang masih terdoktrin.
"Cara pencegahan Masalah antara lain. Zona sadar pendidikan, zona sadar berlalulintas, ona sadar bebas Narkoba, toleransi umat beragama, waspada terhadap kejahatan begal, cyber. Pencegahan oerang kelompok serta pencegahan pergaulan bebas," tukasnya.
Sedangkan, Kombes Pol Mokhamad Ngajib S.IK., M.H (Kapolrestabes Makassar), mengapresiasi Mahasiswa yang telah memberikan ide kreatif terkait RPP (Restoratif, Preventif, Psikologi) Polrestabes Makassar.
Menurutnya, permasalahan sosial di Kota Makassar di antaranya adalah balapan liar, tawuran antar kelompok, yang belum bisa hilang secara 100 persen, namun sudah dapat di kendalikan berkat partisipasi oleh masyarakat itu sendiri.
"Ada hal yang sangat memprihatinkan yaitu adanya pengkaderan atau latihan perang antar kelompok yang di lakukan oleh Anak rentang usia antara 8 - 11 tahun di Wilayah Kecamatan Manggala dan wilayah Maccini," ungkapnya.