Bupati Maros Serahkan Secara Simbolis Bantuan Beasiswa Pendidikan Baznas Dirangkaikan Talk Show ZIS

  • Bagikan
Bupati Maros Chaidir Syam menyerahkan secara simbolis bantuan beasiswa pendidikan Baznas kepada 107 mahasiswa asal Maros yang kuliah di berbagai perguruan tinggi (30/9) di Baruga Kantor Bupati Maros.

MAROS, RAKYATSULSEL - Bupati Maros Chaidir Syam menyerahkan secara simbolis bantuan beasiswa pendidikan Baznas kepada 107 mahasiswa asal Maros yang kuliah di berbagai perguruan tinggi (30/9) di Baruga Kantor Bupati Maros. Hadir Waka Bidang Distribusi Baznas Sulsel H.M.Ishaq Samad, Ketua Baznas Maros dan jajarannya, serta 107 mahasiswa penerima beasiswa Baznas.

Bupati Maros Chaidir Syam dalam sambutannya sangat berterima kasih kepada pimpinan Baznas atas bantuan pendidikan beasiswa kepada 107 mahasiswa asal Maros. "Ini menunjukkan kepedulian Baznas kepada pengembangan SDM warga Maros, khususnya generasi muda calon pemimpin bangsa masa depan", harapnya. Dikatakan agar mahasiswa penerima bantuan beasiswa ini berniat dalam hati, jika telah sukses dalam bekerja nanti dan sudah bisa berzakat, maka akan menyalurkan ZISnya kepada Baznas, jelasnya.

M.Ishaq Samad dalam pemaparannya menyampaikan apresiasi kepada Pimpinan Baznas Maros yang sekian kali mendapatkan program Prioritas Baznas R.I, seperti ZAuto, ZMart, dll. Selain itu, ia memotivasi mahasiswa agar memiliki mindset untuk selalu mau berbagi, minimal berbagi senyum, sedekah, infaq sesuai keikhlasan. Selain itu, juga mahasiswa diharapkan dapat membantu Baznas dalam mensosialisasikan program Baznas di tengah masyarakat melalui Medsos masing-masing dan lingkungan sekitar, harapnya.

Ketua Baznas Maros HM.Said Patombongi menjelaskan salah satu Khalifah yang paling berhasil mengelola ZIS adalah Umar Bin Abdul Azis pada masanya. Saat itu, susah sekali ditemukan orang fakir miskin, karena semua umatnya rajin berzakat, sebutnya.

Salah satu mahasiswa UNHAS mempertanyakan tentang anak jalanan/gelandangan yang dianggap sebagai peminta minta abadi atau dijadikan profesi. Apakah anak jalanan tersebut dibiarkan begitu saja, tanyanya?

Dijawab narasumber agar tidak dibiarkan anak jalanan itu asyik dengan budaya meminta-minta, agar mahasiswa menyuarakan hal seperti ini ke Dinas Sosial setempat untuk disinerjikan dengan program Baznas dalam mengatasi kemiskinan ekstrim, kata M.Ishaq Samad. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version