"Pasca covid, semua daerah mengalami kesulitan keuangan. Selagi ada jalan untuk membangun, kenapa tidak. Semua pinjaman ini juga digunakan untuk keperluan produktif," urai Muslimin.
Muslimin memilih jalan ini sebagai langkahnya untuk tetap membangun layanan dan insfrastruktur untuk kebutuhan masyarakat di tengah morat-maritnya kondisi keuangan pasca covid.
"Seluruh pinjaman yang digunakan ini untuk usaha produktif. Karena setahun sebelum dana ini dianggarkan, telah ada proposal dan melalui pertimbangan dan kajian," lanjut Muslimin.
Masyarakat menurut dia, tidak mungkin bisa menahan kebutuhan infrastruktur, apalagi untuk pembangunan jalan. Kesesuaian pengembalian juga, lanjutnya, telah dikaji oleh kementrian keuangan.
"Dana ini sudah kita bangunkan jalan ke Kaliciri, Batarang- Bungin Rp15 Miliar, Tampaan - Bungin Rp8 Miliar, Baruka-Bulo Rp6 Miliar, juga beberapa ruas jalan lainnya. Pembangunan Jembatan Rp50 Miliar, Pasar lebih Rp40 Miliar," terang Muslimin.
Selain itu, Muslimin Bando juga mengurai seluruh pembangunan yang anggarannya bersumber dari dana PEN. Termasuk pembangunan alun-alun yang terbangun di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Enrekang. (Fadli)