MAROS, RAKYATSULSEL - Sering digaungkan sebagai program prioritas, Pj Gubernur Sulsel aktif melakukan pemantauan di pasar sebagai salah satu upaya untuk memastikan ketersediaan pangan dan penekanan inflasi.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharudin, didampingi Bupati Maros Chaidir Syam. Nampak juga sejumlah eselon II diantaranya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, M Ilyas; Kepala BKAD Sulsel Salehuddin, Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Sulsel, Asharie Fakhsirie Radjamilo; Kalak BPBD Sulsel Amson Padolo; Kepala Inspektorat Marwan Mansyur; Kadisdag Ahmadi Akil; Asisten II Ichsan Mustari; Kabiro Umum Andi Ihsan; Kepala Kesbangpol Sulsel Muh Firda; dan Kasatpol PP Arwin Azis. meninjau Pasar Tramo Butta Salewangang,Kabupaten Maros, Senin, (2/9/2023).
Bahtiar mengutarakan, beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga. Seperti telur, cabai hingga bawang putih. Begitu pun dengan beberapa jenis ikan. untuk menekan kenaikan harga kebutuhan itu, instruksi operasi pasar akan diberikan kepada masing-masing pemkab dan pemkot se-sulsel.
“Hari ini kita cek harga. Ada operasi pasar itu seminggu, saya sudah buat instruksi,” ujarnya kepada awak media, Senin (2/10/2023).
Seperti yang sebelumnya disampaikan, salah satu upaya untuk menekan inflasi dari kenaikan harga cabai instuksi tanam pohon cabai disampaikannya.
“Setiap rumah tanam cabe 10 pohon saja,” kata Bahtiar.
Sementara itu, salah satu penjual di pasar, Najmawati (52) menyatakan, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan seperti cabai sekarang Rp30.000, sebelumnya Rp15.000.
Kenaikan ini sejak beberapa hari lalu. Sedangkan bawang putih dari harga Rp25.000 naik jadi Rp40.000 per kilogram. Bawang putih sudah naik selama tiga bulan terakhir.
Begitu pun dengan jeruk nipis dari harga Rp10.000 naik menjadi Rp25.000 per kilo.
“Beberapa komoditas memang naik. Kami membeli komoditas ini di Pasar Terong, Makassar untuk dijual di Maros,” ujarnya.
Sementara itu, pedagang beras, Asira (50) menyebut harga beras naik sekitar Rp1.000 per kilo.
“Harga beras mulai Rp10.000 itu super. Rata-rata kenaikan Rp1.000 per kilo,” bebernya. (Abu Hamzah/B)