Jelang Peringatan Hari Santri Nasional, Kabid PD Pontren dan Pengurus IMMIM Makassar Audiensi ke Sekprov Sulsel

  • Bagikan
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Mulyadi Iskandar Idy bersama sejumlah pengurus IMMIM Kota Makassar, antara lain Ketua Yasdic IMMIM Nur Fadjri Fadeli Luran, Ketua Panitia HSN Muhammadiyah Yunus, Humas Universitas Muslim Indonesia Hj.Nurjannah Abna, serta Direktur Harian Rakyat Sulsel Daswar Muhammad, melakukan audiensi ke Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel Andi Muhammad Arsjad, Selasa 3 Oktober 2023.

“Selain upacara bendera tanggal 22 Oktober, kita akan menggelar expo untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa di pesantren itu banyak program yang dilaksanakan, olehnya itu kami mohon dokungan penuh dari Pemprov Sulsel dengan melibatkan Dinas-Dinas (OPD) di bawahnya,” ucap Ulfa sapaan akrab Nur Fadjri Fadeli.

Melalui expo ini, lanjut Ulfa, selain menampilkan produk-produk olahan dan profil pesantren, juga akan digelar pemilihan Duta Santri tahun 2023, yang meliputi Duta Santri Persahabatan, Duta Santri Pancasila, Duta Santri Adiwiyata, Duta Santripreneur, Duta Santri Baznas dan Data favorit.

Menanggapai audiensi ini, Pj Sekrov Sulsel Andi Muhammad Arsjad menyampaikan dukungan penuh atas rencana pelaksanaan serangkaian kegiatan peringatan hari santri tahun 2023 ini.

“Atas nama pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kita mendukung penuh rencana hari santri yang akan dipusatkan nanti pada tanggal 22. Dan tentu ini suatu langkah maju dari upaya kita semua untuk melihat bagaimana pesantren kita ke depan bisa bertransformasi menyesuaikan dengan kondisi yang ada sekarang, terutama dalam menghadapi tantangan yang akan dihadapi generasi muda kita kedepan,” jelas Andi Arsjad

Menanggapi gagasan tentang pelaksanaan expo, Seprov mengatakan bahwa ajang ini akan memberi gambaran dan informasi kepada khalayak tentang bagaimana pesantren yang sebenarnya.

“Melalui expo ini, kita bisa memiliki gambaran dan informasi yang berimbang bagaimana sebenarnya pesantren kita saat ini, untuk mendorong minat kita dan minat orang kita untuk membawa anak-anak kita ke pesantren,” imbuhnya.

Ditambahkan alumni IPDN ini, kita harus yakin bahwa pesantren itu sudah melakukan perubahan dan penyesuaian dalam kurikulum sehingga santrinya bisa berkopentisi di ajang-ajang lainnya, seperti siswa-siswa lainnya. “Mereka juga bisa ikut sekolah ikatan dinas dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya,” tuturnya.

  • Bagikan

Exit mobile version