MAROS, RAKYATSULSEL — Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin berupaya mengendalikan inflasi di tengah ancaman kemarau panjang.
IA baru saja melakukan panen cabai di Dusun Dulang, Kelurahan Borong, Kecamatan Tanralili, Maros, Senin, 2 Oktober.
“Kami sangat apresiasi, karena Maros memiliki perkebunan cabai yang luar biasa,” kata Bahtiar. Menurutnya, cabai merupakan salah satu komoditas yang strategis untuk mengendalikan inflasi.
“Terlebih lagi, di Sulsel itu merupakan salah satu daerah dengan penggunaan cabai tertinggi. Makanya bisa berkontribusi mengendalikan inflasi,” jelas pria berdarah Bone ini.
Saat ini, gerakan satu ASN tanam sepuluh cabai, sedang digalakkannya.
Bahtiar memaparkan, setiap ASN bisa menanam cabai di pekarangan rumah mereka masing-masing minimal sepuluh pohon.
Dalam kunjungannya di Maros, Bahtiar juga menemukan petani yang meminta difasilitasi pompa air. Ia pun mengintruksikan Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan untuk memenuhi permintaan petani ter sebut. Karena mereka saat ini mereka menggunakan air dari sungai.
“Jika bisa difasilitasi, hal itu bisa membantu masyarakat agar produksi mereka meningkat,” sebutnya.
Usai panen cabai, Bahtiar juga mengecek harga sembako di Pasar Tramo, Maros.
Untuk menjaga kestabilan harga, ia juga meminta kepada Pemkab Maros untuk melakukan sidak secara rutin. Bupati Maros, HAS Chaidir Syam menyebut,
khusus di Kelurahan Borong luas perkebunan cabai mencapai 32 hektare. Produksi cabai bisa mencapai 7-8 ton per hektare.
“Kita upayakan petani diberikan pompa air. Kita akan data terlebih dahulu berapa kelompok tani dan berapa yang akan dibagikan,” terang mantan ketua DPRD Maros ini. (*)