MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis elektabilitas bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terjun bebas pasca deklarasi.
Peneliti Adjie Alfaraby mengatakan, penurunan tersebut terlihat dari elektabilitas Anies yang sebelumnya pada Agustus 2023 mencapai 19,7 persen turun menjadi 14,5 persen pada September 2023.
Terkait hal ini, Pengamat Antropologi Politik Unhas Makassar, Dr. Tasrifin Tahara memberikan analisis terkait pasangan Capres dan Cawapres AMIN. Menurutnya, kadang survei berbeda dengan fakta di lapangan saat event.
"Ini selalu menjadi debat antara hasil survei soal elektabilitas dan foto-foto massa yang melimpah ruah setiap kali kunjungan Anies ke berbagai tempat," ujarnya, Selasa (3/10/2023).
Namun demikian menurunnya, survei Anies pasca deklarasi dengan Muhaimin Iskandar, banyak faktor juga menyebabkan salah satunya basis pemilih Partai Demokrat sudah pasti tidak akan mendukung.
"Padahal tadinya sebagai pendukung utama," jelas Doktor Antropologi, Program Pascasarjana FISIP, Universitas Indonesia, Tahun 2006 – 2010 itu.
Akademisi Unhas itu menilai, basis Jawa Timur dan NU yang menjadi harapan dukungan ke pasangan Anies-Muhaimin belum mayoritas juga mendukung karena sebagian besar masih menjadi pendukung Prabowo dan Ganjar.
Meskipun demikian, realitas yang disederhanakan dengan angka angka survey itu belum bisa menjadi acuan untuk menjustifikasi kemenangan salah satu pasangan.
"Karena pilpres masih jauh dan masih ada kejutan kejutan konfigurasi elit yang akan memengaruhi kemenangan pasangan tertentu dalam pilpres nanti," tukasnya. (Suryadi/A)