MALAYSIA, RAKYATSULSEL - Tim peneliti UMI, Prof Dr. Ir. Hattah Fattah dan Dr. Nurmiati Mukhlish menjadi narasumber Seminar Antar Bangsa Islam dan Masyarakat Bugis Asia Tenggara di Gedung Seminar 2 Akademik Pengajian Islam Universiti Malaysia Kuala Lumpur Malaysia, Selasa (3/10).
Hadir Wakil Rektor Universiti Malaysia Naib Councellor UM bidang Penyilidikan dan Inovasi Prof. IR.DR. Shaliza Binti Ibrahim sekaligus membuka Seminar ini dengan resmi. Hadir pula Dekan Pengajian Islam Prof. Mohd Fauzi Hamat, Ketua Tim Peneliti UM Prof.Mohd Roslan, para narasumber, Wakil Rektor V UMI Prof.Dr.Ir.H.M.Hattah Fattah, Wakil Rektor IV UMI Dr.H.M.Ishaq Samad, MA, sejumlah tim peneliti UMI dan UM, para dosen UM, mahasiswa UM serta tokoh budaya dan intelektual Universiti Malaya (UM).
Pada pengantar Seminar Prof. Dr. Mohd Roslan menyampaikan selamat datang kepada tim peneliti UMI dan menyampaikan bahwa Istana Selangor Malaysia juga tertarik dengan penelitian terkait budaya Bugis dan Islam.
Seminar bersama ini dihadiri Wakil Rektor Universiti Malaysia yang ternyata ada keturunan Bugis. Ada 4 pembentangan/narasumber 2 dari UMI Makassar dan 2 dari UM Malaysia, yang dipandu Prof Roslan. Seminar ini diikuti oleh mahasiswa S1, S2 dan S3 UM.
Hattah Fattah menyatakan pengembangan kajian dan penelitian tentang etnis Bugis terus kita kembangkan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan dikembangkan lagi.
Paling menarik terkait dengan leadership/kepemimpinan. Ini bisa difungsikan pada level manajemen. Ada persoalan di kalangan Bugis, karena sulit memperoleh pemimpin Bugis sekaliber Jusuf Kalla. Namun di IKN, basisnya orang Bugis.
Lamaddukelleng yang kembangkan lokasi di IKN. Dari Johor ia ke Panajam, dan menebarkan keturunan Bugis ke Kutai Kartanegara. Populasi Bugis di Kaltim sebanyak 60%, kemungkinan akan ada tokoh baru nantinya di IKN. Kita perlu siapkan generasi pemimpin baru dari kalangan Bugis.