MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Pemprov Sulsel bekerjasama dengan Bank Indonesia menggelar Sulsel Investment forum “South Sulawesi Investment Forum” (SSIF) di Hotel Claro, Rabu (4/10/2023).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Causa Iman Karana menyampaikan, mengusung tema “Reinforcing The Downstream Industry and Circular Economy forum tersebut diharapkan mampu mendorong investasi khususnya kegiatan hilirisasi, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah serta pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan secara berkelanjutan.
Kata dia, pada penyelenggaraan forum itu sebanyak 95 investor potensial dari dalam dan luar negeri yang dihadirkan pada SSIF perdana 2023.
Ia menyampaikan, Proyek investasi yang dipromosikan pada kegiatan SSIF diperoleh dari hasil kegiatan seleksi atau kurasi yang dilakukan pada event sebelumnya yaitu South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2023 yang telah diselenggarakan pada Juli 2023.
“Terdapat 5 IPRO (investmen project ready to offer) unggulan dari 12 IPRO yang melakukan pitching di hadapan para investor,” bebernya.
Ia menerangkan, Project unggulan tersebut adalah Pengembangan Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), Kawasan Peternakan Sapi Bone, Kawasan Minapolitan Selayar, Budidaya Rumput Laut Bone, dan Industri Pengolahan & Pengalengan Ikan di Sinjai.
Ia menuturkan, potensi tambahan investasi yang dipromosikan di SSIF mencapai Rp 95,52 Triliun yang berasal dari 13 proyek investasi strategis yang tersebar di Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.
Sejauh ini, promosi investasi yang dilakukan secara konsisten melalui Forum Pinisi Sultan telah berhasil menjaring peminatan investasi dengan nilai Rp7,22 triliun dari total 9 investor di tahun 2023.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyampaikan, sekaitan dengan potensi investasi yang dimiliki sulsel tentu juga harus didukung dengan jalur distribusi yang bisa mencapai jalur mancanegara.
“Potensi di laut ada, potensi perikanan kita kan besar sekali, baik perikanan daratnya maupun lautnya, jadi potensi investasi kita itu pertama dari sisi laut ya, kita punya potensi di daerah,” papar Bahtiar, Rabu (4/10/2023).
Kata dia, potensi yang melimpah milik Sulsel harus didukung dengan sarana industri yang baik pula terutama dengan jalur pengiriman jika produk milik sulsel harus di ekspor ke luar negeri maupun distribusi domestik.
"Dari sisi udara ini masih memungkinkan dilakukan penerbangan-penerbangan, contoh di Bulukumba itu ada banyak sekali potensi investasi tapi tidak ada Bandara,” sebutnya. (Abu/B)