Banyaknya peristiwa dugaan pelecehan seksual yang terjadi ini menyita perhatian Aktivis Perempuan, Lusia Palulungan. Kata dia, apa yang sedang marak terjadi ini merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan dan penting untuk disikapi segera. Apalagi sudah terjadi di ruang-ruang publik dan tersorot oleh kamera CCTV.
"Kasus seperti begal payudara itukan sudah lama kasusnya, dan banyak terjadi, tapi bisa jadi memang banyak korban yang tidak melaporkan," ucap Lusia saat diwawancara Rakyat Sulsel, Kamis (5/10/2023).
Dijelaskan, kasus pelecehan seksual yang terjadi kerap tidak dilaporkan korbannya karena beberapa faktor, termasuk ketidaktahuan korban tentang proses pelaporan dan ketidakpastian mengenai siapa yang harus dilaporkan.
Selain itu, penegakan hukum yang lemah juga disebut menjadi penyebab maraknya kasus pelecehan seksual terjadi di tengah-tengah masyarakat.
"Karena pertama dia (korban) tidak tau mau melaporkan ke mana, dan kedua siapa yang mau dilaporkan, karena kejadiannya sepintas. Kedua korban kadang berpikir, bagaimana pembuktiannya, sehingga ini kadang menjadi hambatan bagi korban untuk melapor," ujarnya.
Maraknya kejadian ini, Direktur Yayasan Rumah Mama Sulsel itu menyarankan agar pemerintah mengambil tindakan yang lebih serius, salah satunya penggunaan teknologi seperti pemasangan CCTV di tempat rawan untuk mempermudah pelaku dideteksi.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya peran lembaga pemerintah, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) yang memiliki kewenangan dalam penanganan kasus pelecehan seksual.