SINGAPURA, RAKYATSULSEL - Penandatanganan perjanjian kerjasama antara National University Singapura (NUS) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) berlangsung di Gedung Perpustakaan NUS lantai 4 (Kamis, 5/10).
Hadir Kepala Perpustakaan NUS Prof.Dr.Natali Pang Lee San, Sejarawan NUS Prof.Dr.Efendi, dan sejumlah perwakilan peneliti NUS. Hadir pula Wakil Rektor V UMI Prof.Dr.Ir.Hattah Fattah,MS yang menandatangani MOU, Wakil Rektor IV UMI Dr.HM.Ishaq Samad, M.A dan sejumlah tim peneliti JK Research Centre UMI.
Pada kesempatan tersebut, Prof Hattah Fattah menjelaskan kerjasama penelitian bersama tentang sejarah peran orang Bugis dalam hubungannya dengan sejarah Singapura.
Sebuah manuskrip berusia 200 tahun yang berbahasa Lontara Bugis yang akan dikaji bersama untuk mengungkap peran orang Bugis dalam sejarah Singapura. Manuskrip berbahasa Lontara Bugis tersebut akan di scan secara digital di NUS Library secara profesional karena usia manuscrip tersebut sangat rentan rusak.
Kemudian manuskrip tersebut akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh tim JK Centre UMI dan selanjutnya akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggeris oleh tim NUS untuk menjadi manuscrip bahan bacaan di Perpustakaan NUS dan di Perpustakaan UMI, jelasnya.
Dr.Natali Pang Lee San menyatakan sangat menghargai kerjasama antara UMI dan NUS, khususnya dalam pengembangan penelitian tentang Bugis dan kebudayaannya, kaitannya dengan sejarah Singapura. Kerjasama ini akan dikembangkan lebih luas lagi dalam pengembangan kedua institusi, jelasnya.
Prof.Dr.Efendy merasa sangat senang atas kerjasama dengan UMI, terutama dengan Bugis manuscript yang berusia 200 tahun yang dibawa oleh UMI untuk dikaji bersama dengan tim peneliti NUS, jelasnya.