Sekjen Kemenaker Paparkan Kebijakan dan Tantangan Ketenagakerjaan Era Kekinian di Unhas

  • Bagikan
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Republik Indonesia, Prof. Anwar Sanusi, PhD

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Republik Indonesia, Prof. Anwar Sanusi, PhD jadi pembicara dalam kegiatan Ministerial Lecture yang diselenggarakan Kemenaker.

Bekerja sama Direktorat Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir. Kegiatan ini berlangsung di Baruga Prof Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas, Kamis (4/10/2023)

Mengangkat tema “Tantangan dan Kebijakan Ketenagakerjaan dalam Dunia Modern”, kegiatan ini dihadiri 400 mahasiswa dari berbagai fakultas.

Turut hadir Rektor Unhas yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis, Prof Adi Maulana, Wakil Dekan Fakultas Hukum Prof Iin Karita Sakharina, Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir Abdullah Sanusi PhD, dan Kasubdit Penyiapan Karir Sahriyanti Saad, PhD.

Sementara itu hadir mendampingi Sekjen Kemnaker adalah Direktur Politeknik Ketenagakerjaan Prof Dr Yoki Yulizar, MSc beserta jajarannya.

Mengawali kegiatan, Prof Adi Maulana dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas terlaksananya Ministerial Lecture ini atas kerja sama Unhas dan Kemnaker.

Lebih lanjut, Prof Adi menyinggung soal tantangan dunia kerja saat ini. Menurutnya, topik yang akan disampaikan sangat memberikan informasi berharga kepada mahasiswa Unhas yang tak lama lagi akan bersaing di pasar kerja.

“Tantangan sangat berbeda di zaman kami. Persaingan tidak begitu heboh, hanya tiga syarat, tidak bodoh, aktivis dan jaringan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyinggung persaingan tenaga kerja asing yang juga sangat masif. Termasuk di Sulsel yang kini diserbu tenaga kerja asing.

Selanjutnya, Prof Anwar Sanusi memulai pemaparannya dengan menampilkan data Kondisi ketenagakerjaan Indonesia, seperti kualitas tenaga kerja hingga jumlah pengangguran.

“Kualitas SDM kita masih rendah. Kalau dibandingkan rata-rata Asean, masih di bawah rata-rata. Sementara itu, 60 persen masih bekerja di sektor informal,” terangnya.

Selanjutnya, Prof Anwar Sanusi juga menyinggung soal peluang dan tantangan ketenagakerjaan saat ini. Termasuk tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang saat ini punya peluang kerja lebih beragam.

“Soal TKI, peluang karirnya tak hanya sektor domestik, tapi tenaga profesional banyak. Seperti IT, hospitality dan lain-lain. Peluang ini luar biasa seandainya SDM kita bisa mengisi peluang ini,” tambahnya.

Tak lupa, ia juga menyinggung soal karakteristik gen Z yang hanya ingin melakukan pekerjaan yang disenangi saja dan tidak memiliki batasan antara bekerja dan hiburan.

“Semakin cairnya konsep tempat kerja juga disukai generasi Z. Generasi sekarang tidak mau yang kaku.
Di Kemnaker banyak ruangan yang model coworking konsep kerjanya,” jelasnya.

Pemaparan Prof Anwar Sanusi mendapat respons yang antusias dari peserta. Sejumlah mahasiswa juga mengajukan pertanyaan langsung terkait kebijakan ketenagakerjaan hingga program pelatihan yang disiapkan Kemenaker. (Yadi/A)

  • Bagikan