Sulsel ‘Jual’ 13 Proyek Strategis

  • Bagikan

"Projek unggulan tersebut adalah Pengembangan Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), Kawasan Peternakan Sapi Bone, Kawasan Minapolitan Selayar, Budidaya Rumput Laut Bone, dan Industri Pengolahan dan Pengalengan Ikan di Sinjai," kata Causa.

Causa juga mengungkapkan, potensi tambahan investasi yang dipromosikan di SSIF mencapai Rp 95,52 triliun. Sejauh ini, sambung dia, promosi investasi yang dilakukan secara konsisten melalui Forum Pinisi Sultan telah berhasil menjaring peminatan investasi dengan nilai Rp 7,22 triliun dari total 9 investor di tahun 2023.

Sementara, sebanyak Rp5,7 triliun dari nilai tersebut merupakan komitmen untuk membangun pelabuhan ekspor di Bantaeng sebagai tindak lanjut kegiatan promosi investasi di tahun 2022.

"Promosi Investasi yang dilakukan juga berhasil meningkatkan awareness Pemda Kabupaten dan Kota se-Sulawesi Selatan terkait urgensi peningkatan investasi yang tercermin dari meningkatnya jumlah partisipasi dalam pengumpulan proposal IPRO tahun 2023." tutupnya.

Pada kesempatan itu, juga digelar penandatanganan memorandum of understanding (MoU) investasi pembangunan pelabuhan ekspor di Kawasan Industri Bantaeng. Adapun yang melakukan penandatanganan MoU adalah, PT Bantaeng Sinergi Cemerlang, PT Sarana Pembangunan Sulawesi, dan China Railway 19th Group Co Ltd dengan nilai investasi Rp 5,7 triliun.

Causa Iman Karana menyampaikan penandatangan MoU itu dilakukan oleh pengelola Kawasan Industri Bantaeng dengan investor yang berasal dari China. Menurut dia, MoU itu sebagai tindak lanjut kegiatan promosi investasi pada 2022.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Asrul Sani menyampaikan, adapun potensi investasi yang menjadi kajian dalam sulsel investment forum itu juga akan dilakukan sistem one on one meeting untuk mencapai kesepakatan dan minat para investor dengan pihak pengelola.

“Ini baru sementara akan pertemukan one on one meeting dengan para investor,” ujar Asrul.

Kaitan dengan pemasaran potensi investasi di Sulsel kepada para Investor asing maupun dalam negeri, dampak investasi juga diharapkan dapat menyentuh langsung kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal pekerja dan tersedianya lapangan pekerjaan.

Asrul menyampaikan salah satu pengawasan yang masif akan dilakukan adalah penyerapan tenaga kerja untuk masyarakat lokal. Apalagi hal itu juga menjadi sebuah kewajiban investor jika ingin melakukan investasi pada suatu wilayah.

“Kami di provinsi terus melakukan pengawasan monitoring terkait aktivitas investasi. Termasuk pengawasan penyerapan tenaga kerja,” kata dia.

  • Bagikan

Exit mobile version