GOWA, RAKYATSULSEL - Muh Ilham yang akrab disapa Ilham, yang berasal dari Kabupaten Bone Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kelurahan Panyula, bisa jadi salah satu dari sekian banyak pemuda di Sulsel yang bercita-cita ingin memahami makna Alquran dengan mendalam.
Pria kelahiran 5 Agustus 2004 ini merupakan salah satu penghafal Alquran 30 juz jebolan Rumah Tanfidz Pondok Pesantren As'adiyah Pattirosompe, Kabupaten Sengkang.
Ilham saat ini tercatat sebagai mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang mengambil Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora.
Ilham memilih jurusan Bahasa dan Sastra Arab bukan tanpa alasan. Ia bercita-cita ingin menjadi pembeda dari hafidz Quran yang lain yang bergelut dibidang ini.
"Saya ingin meningkatkan kualitas hafalan, sehingga memilih untuk masuk ke jurusan Bahasa dan Sastra Arab agar dapat mengetahui makna dan isi sebenarnya dari Alqur'an yang saya hafal," ujarnya.
Muh Ilham yang mengaku mulai menghafalkan Alquran sejak duduk di bangku Tahfidz As'adiyah Pattirosompe ini dulunya tidak yakin bahwa dia bakalan sukses untuk menghafal alquran. Namun berkat dorongan dan motivasi dari kedua orang tuanya, Ilham pun bertekad untuk mulai menghafal Alquran.
Selain itu, faktor yang mendorong Ilham untuk terus menghafal Alquran karena adanya motivasi dan dorongan dari beberapa ustadznya.
“Menghafal itu bukan hanya sekedar menghafal saja, namun bagaimana hafalan itu bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik,” mengutip nasehat salah satu ustadznya.
Ilham yang sebelumnya tinggal di lingkungan Pondok Tahfidz As'adiyah Pattirosompe juga mengaku pernah mengabdi selama satu tahun sebagai pengajar hafidz Quran, sebelum akhirnya memutuskan mendaftar dan diterima menjadi mahasiswa baru di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin Makassar. (*)
Citizen Reporter: Nur Alya Fitria
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar
