MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus melakukan upaya untuk menekan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sebelumnya melanda Sulsel dengan jumlah yang tidak sedikit.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking menyampaikan pihaknya terus melakukan upaya pencegahan mencuatnya kemabli virus PMK.
Kata dia, hingga saat ini pihaknya terus menyalurkan vaksin kepada pemerintah daerah di 24 kabupaten dan kota yang ada di Sulsel.
Ia membeberkan, pihaknya juga telah memasang target distribusi vaksin PMK dengan jumlah 1,1 juta dosis vaksin tahun ini.
“Penyaluran vaksin terus dilakukan, dan target kami memang 1.100 Dosis Vaksin untuk tahun 2023, itu permintaan kami pihak kementerian pertanian,” sebutnya saat Rakyat Sulsel melakukan wawancara, Minggu (8/10/2023).
hanya saja kata dia, keterbatasan kapasitas penyimpanan vaksin milik pemda di Sulselmengharuskan distribusi itu dilakukan secara berkala.
“Penyalurannya itu dilakukan ke seluruh kabupaten dan Kota secara bertahap, karena kan penyimpanan mereka tidak cukup,” sebutnya.
Ia mengutarakan, saat ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sulsel sudah terbilang terkendali dari beberapa waktu sebelumnya, tak dipungkiri juga satu dua kasus PMK kadang menyerang hewan ternak.
“Kalau penyakit multu dan kuku, sampai saat cukup terkendali, meski ada kasus yang masih tersisa satu atau dua kasus, tidak signifikan kasus, itu boleh kami katakan terkendali” bebernya.
Hanya saja Nurlina Saking melanjutkan, untuk mencapai harapan untuk menghilangkan virus PMK dari tanah Sulsel tentu salah satu cara yang saat ini yang dapat ditempuh dengan memasifkan Vaksinasi kepada hewan sehat.
“Tahapan pembebasan itu (Virus PMK,red) salah satu jalan yang harus ditempuh adalah vaksinasi, karena kita tidak akan sampai tahapan bebas kalau kita tidak melakukan vaksinasi menuju pembebasan,” sebutnya.
Ia berharap indonesia bisa betul bebas dari virus PMK. “Kita berharap indonesia bisa kembali bebas tanpa vaksinasi, tidak ada lagi kasus dan tidak ada lagi vaksinasi,” pungkasnya. (Abu/B)