MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 tidak lama lagi digelar. Penyelenggara maupun kepolisian, selaku pihak yang diberikan kewenangan untuk melakukan pengamanan pesta demokrasi lima tahunan itu terus mematangkan persiapannya.
Selain mempersiapkan hal teknis dalam pengamanan nantinya, kepolisian juga mulai melakukan pemetaan mengenai hal-hal yang bisa menganggu jalannya pelaksanaan Pemilu 2024. Salah satunya menyangkut pemberitaan bohong atau hoax yang dinilai dapat memprovokasi masyarakat.
"Kita akan melaksanakan kegiatan pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu), ini yang harus kita jaga, pemberitaan-pemberitaan di media ini harus membuat situasi yang dingin," ujar Kapolda Sulsel, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso kepada awak media, Senin (9/10/2023).
Kata Setyo Boedi, jalannya Pemilu yang aman, damai dan berintegritas tidak terlepas dari peran media dalam menyampaikan informasi edukatif kepada masyarakat. Termasuk pemberitaan menyangkut kesiapan polisi dalam mengawal Pemilu 2024.
"Kemudian kegiatan di Polri harus disampaikan juga, bahwa kita sudah berupaya untuk mengamankan hal ini (Pemilu 2024), masyarakat juga harus tau," sebut Setyo Boedi.
"Sehingga dengan pemberitaan positif, bukan berita hoax atau tidak benar, tapi fakta sebenarnya, masyarakat percaya dan ikut membantu tugas kepolisian dalam menciptakan suasana yang kondusif pada saat pesta demokrasi (Pemilu) nantinya," sambung mantan Wakil Komandan Korps Brimob Polri itu.
Kolaborasi kepolisian dengan media dalam memberikan informasi kepada masyarakat lewat pemberitaan yang bersifat edukasi dan mendidik disebut sangat penting.