MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Teluk Bone “Raksasa Tertidur” analogi yang digunakan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin untuk menyebut wilayah itu.
Sesuai dengan misi Bahtiar Baharuddin untuk mengembalikan eksistensi Sulsel sebagai pusat perputaran ekonomi untuk wilayah Indonesia timur terutama dalam hal pemanfaatan posisi strategis laut Sulsel.
Pemprov Sulsel melalui Dinas Perhubungan Sulsel mulai menindaklanjuti usulan tersebut, hali itu diutarakan oleh Kepala Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo.
Kata dia, Pihaknya telah melakukan pengukuran untuk wilayah yang disebut sebagai Raksasa Tertidur itu, dan salah satu titik yang bakal digarap nantinya ialah pelabuhan Pattiro Bajo.
"Ini baru pengukuran kedalaman dari Pelabuhan (Pattiro Bajo)," ujar Andi Erwin Terwo saat dikonfirmasi, Minggu (8/10/2023).
Erwin Terwo mengaku sudah meninjau langsung Pelabuhan Pattiro Bajo baru-baru ini.
Ia membeberkan, juga telah melakukan komunikasi bersama Pemkab Bone terkait lahan Pelabuhan tersebut pu dengan koordinasi dengan pemerintah desa setempat.
"Kemudian kami juga melakukan komunikasi dengan pemerintah setempat masalah lahan, kemarin ini saya baru ketemu dengan pak desa dan sebagainya," sambungnya.
Ia membeberkan juga akan melakukan komunikasi bersama dengan pihak Pelindo. Dishub Sulsel bakal melakukan penjajakan potensi Pelabuhan Pattiro Bajo menjadi Pelabuhan barang dan logistik.
"Kedepan saya bersama nanti konsultan dengan tim kami ke pelindo terminal peti kemas untuk memberikan gambaran, dan bagaimana nanti desainnya, Baru sampai kesana dulu," lanjutnya.
Ia menyampaikan, Dari kajian saat ini, pelabuhan Pattiro Bajo merupakan opsi terbaik pelabuhan logistik di sepanjang Teluk Bone.
Apalagi kata dia pelabuhan ini sudah lama beroperasi sebagai pelabuhan penyeberangan.
"Khusus untuk teluk bone sasaran yang paling strategis itu yang memenuhi persyaratan untuk logistik ada di pelabuhan Pattiro Bajo," pungkasnya. (Abu/B)