MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menginginkan BUMD dan Perseroda di Sulsel.
Hal itu disampaikannya setelah diskusi “Dukungan Stakeholder Untuk Sukses Pengembangan Budidaya Pisang di Sulsel” di taman Ininnawa Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin malam (9/10/2023).
Kata dia, sekaitan dengan kinerja BUMD dan Perseroda itu dirinya mengaku meminta untuk dilakukan audit untuk melakukan intevensi terhadap BUMD dan Perseroda jika terbukti terdapat masalah dari hasil audit itu.
“Saya lagi minta diaudit dulu, performamya seperti apa, dari situ kira bergerak apa formulanya (atensi dan evaluasi, red),” cetusnya.
Kata dia, audit perlu dilakukan untuk mencipta diagnosa yang lebih tepat terhadap permasalahan yang dialami oleh BUMD dan Perseroda.
“yang bisa mendiagnosa penyakitnya BUMD dan Perseroda itu adalah otoritas yang memiliki wewenang disitu, bukan pendapat pribadi saya,” ungkapnya.
“Dari situlah kita bisa membuat penataan, jadi bukan berdasar pendapat pribadi saya,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Target pendapatan Perseroda pada APBD 2023 itu sebesar Rp 15 Milliar lebih dan capaiannya hanya pada kisaran Rp 3 Milliar, dan pada APBD perubahan dilakukan penyesuaian target turun menjadi Rp 1,7 Milliar.
Sementara itu, Pengamat Politik dan Pemerintahan Unhas, Sukri Tamma menyampaikan, sekaitan dengan permintaan audit terhadap BUMD dan Perseroda Sulsel itu tentu merupakan hal yang wajar saja untuk dilakukan.
Kata dia, perseroda kan diharapkan mampu menjadi salah satu sektor yang dapat membantu keuangan daerah. “Kalau ada target yang tidak tercapai itu hal yang wajar saja,” tuturnya, Selasa (10/10/2023).
Ia berpandangan, tentu sebagai seorang Penjabat Gubernur yang baru saja memerintah di sulsel perlu untuk mengetahui, capaian sebelumnya dan capaian selanjutnya untuk bisa memberikan evaluasi jika memang diperlukan.
Ia menegaskan, jika hasil audit dari otoritas terkait memang harus dilakukan intervensi tentu memang harus secara tuntas melakukan pengulikan untuk mengetahui secara mendalam apa saja yang perlu dilakukan evaluasi.
“Bisa saja manajemennya diubah atau diganti,” paparnya. (Abu/B)