Anggota KPU Sulsel yang Divisi Logistik, Marzuki Kadir mengatakan pihaknya terus berbenah untuk mengantisipasi awal mengenai distribusi logistik. Dia berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah untuk ikut mempersiapkan proses tersebut nantinya.
Marzuki mengatakan, keberhasilan pemilu bukan hanya ditentukan oleh penyelenggara, tapi beberapa stakeholder ikut andil di dalamnya.
Berbagai logistik yang akan disiapkan berupa bilik suara, kotak suara, tinta, dan segel. Selain itu ada juga logistis yang berhubungan dengan peserta pemilu seperti surat suara, dokumen daftar calon tetap, dan dokumen administrasi lainnya.
"Sekarang gudang logistik sudah disiapkan oleh masing-masing pemerintah daerah," imbuh Marzuki.
Persiapan lainnya adalah mengantisipasi kondisi cuaca dan kondisi wilayah yang sulit dijangkau. Marzuki mencontohkan di Kabupaten Pangkep yang memiliki empat kecamatan yang menempuh jalur laut untuk tiba di sana.
Adapun, Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli mengatakan, jajarannya siap mengawal pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
"Bawaslu dalam melaksanakan tugas pencegahan dan penindakan dan pengawasan terhadap seluruh proses pemilu yang berjalan sangat membutuhkan peran serta aktif dari seluruh pihak, baik masyarakat, pemerintah maupun unsur TNI dan Polri. Hal tersebut semata untuk menciptakan terciptanya pemilu yang luber dan bermartabat," kata Mardiana.
Untuk mencapai hal tersebut, Mardiana mengungkapkan jajarannya telah siap dan menjalankan pengawasan terhadap tahapan pemilu yang tengah berjalan. "Tentu dalam konteks cegah, awasi dan tindak, Bawaslu membutuhkan perangkat struktur," ujarnya.
Di Sulsel, kata Mardiana, Bawaslu memiliki 80 komisioner, 933 panitia pengawas kecamatan (Panwascam), 3095 panitia pengawas kelurahan/desa.
"Dan nantinya Bawaslu akan merekrut sebanyak 26.345 pengawas untuk tingkat TPS yang tersebar di 24 kabupaten dan kota. Seluruhnya sudah siap mengawal proses pemilihan yang tengah berjalan," beber dia. (Fahrullah-Abu Hamzah)
