BANTAENG, RAKYATSULSEL - Penerangan Jalan Umum (PJU) Desa Pa'bentengang, Kecamatan Eremerasa dikeluhkan masyarakat. Penerangan berupa lampu jalan harusnya dapat dinikmati, namun karena telah rusak, akhirnya tidak bisa dirasakan manfaatnya.
Dari hasil penelusuran, PJU dianggarkan pada 2020. Dengan rincian 30 tiang, besi gantungan, fitting dan lampu ditambah 89 besi gantungan, fitting dan lampu yang nyantol di tiang listrik milik PLN.
Puluhan PJU kini tidak berfungsi dan ada yang mengalami kerusakan cukup parah. Mulai dari lampu yang tidak ada atau hilang, fitting yang rusak sampai kabel-kabel yang tidak terpasang.
PJU Desa Pa'bentengang tersebar di seluruh dusun. Namun masyarakat di sana tidak merasakan manfaatnya. Warga di sana mengannggap pemerintah desa mengabaikan keberadaan lampu jalan. Terbukti dengan tidak adanya perbaikan kepada lampu jalan.
Salah satu warga yang ditemui membenarkan persoalan tersebut. Dia menyebut, Pemerintah Desa Pa'bentengan menganggarkan Rp 211.868.000 untuk penerangan tersebut.
"Penempatan tiang juga tidak teratur. Banyak lampu yang sudah mati dan tidak diperbaiki. Ada juga lampu yang terpasang di tiang beton milik PLN," kata pria yang enggan disebutkan namanya itu.
Dia menduga ada korupsi dalam pengadaan dan pekerjaan PJU itu. Dia menjelaskan sebelum pengerjaan tidak ada penyampaian ataupun sosialisasi ke masyarakat. Sehingga titik-titik penempatan lampu jalan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Pengerjaannya tidak transparan. Belum lagi saat pekerjaan berlangsung tidak dilibatkan warga, semua pekerjanya dari luar desa.
Sementara itu pihak Pemerintah Desa Pa'bentengang sampai saat ini belum bisa dikonfirmasi soal kerusakan PJU tersebut.(Jet)