MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Menjelang Pilpres 2024, sejumlah mantan Ketua Umum Organisasi Kepemudaan dan Gerakan Mahasiswa sepakat mendukung dan membentuk gerakan untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024.
M. Rodli Kailani, mantan Ketua Umum PB PMII menyebut Pasangan Anies-Muhaimin sebagai pasangan ideal dan saling melengkapi sebagai Capres-cawapres nantinya.
"Paslon AMIN pernah aktivis mahasiswa, berpengalaman pejuang dan memiliki kapasitas intelektual, dengan perjalanan karir yang lengkap," hal itu disampaikan pada diskusi, Kamis (12/10/2023).
Forum itu diinisiasi sebagai refleksi dari perjalanan kepemimpinan politik bangsa ini, sekaligus evaluasi perjalanan agenda reformasi serta demokrasi pasca reformasi 1998. Pasangan ini juga dianggap paling konsisten memperjuangkan reformasi.
"Karena pengalaman, baik di eksekutif maupun legislatif. Ini akan saling melengkapi dalam menjalankan roda pemerintahan ke depan," kata Rodli.
Sementara Taufiq Amrullah mantan Ketua Umum PP KAMMI, menilai pasangan Anies-Muhaimin lahir dari gerakan aktivisme kemahasiswaan dan pemuda dengan rangkaian kaderisasi bangsa yang otentik.
Punya pengalaman kehidupan berbangsa yang mumpuni, komitmen terhadap demokrasi pancasila dan agenda-agenda reformasi.
Menurutnya, Anies - Gus Muhaimin telah banyak melakukan kerja-kerja keberpihakan pada keadilan dan kesejahteraan sosial masyakarat.
Peduli pendidikan dengan gerakan Indonesia Mengajar, pemberdayaan kaum santri, UMKM, petani, nelayan dan buruh.
"Tentu saja pasangan ini merupakan representasi aspirasi dan harapan generasi millenial dan genZ," sebut Taufik.
Sedangkan, Yusuf Blegur yang juga Mantan Ketua Umum Presidium GMNI menyebutkan bahwa Demokrasi Pancasila yang dianut bangsa ini semakin tergerus dengan praktek-praktek demokrasi liberal dan oligarki.
"Kita prihatin kehidupan demokrasi kita semakin menjauh dari cita-cita para founding fathers, dikotak-kotak-an ketika momentum Pilpres dan menguatnya liberalisasi serta oligarki dalam kepemimpinan politik," tegas Yusuf.
Beni Pramulia, mantan Ketua Umum IMM, menyatakan bahwa regenerasi kepemimpinan bangsa ke depan harus senantiasa berbasis pada komitmen menjalankan agenda reformasi yang diusung gerakan mahasiswa tahun 1998.
"Jangan kita biarkan demokrasi kita semakin liberal dan bangsa ini dikooptasi para pemilik modal" tambah Beni.
Gerakan ini diinisiasi para aktivis mantan pimpinan OKP Cipayung Plus dan Gerakan Mahasiswa, dengan mendeklarasikan Koalisi Aktivis Perubahan. (Suryadi/B)