PAREPARE, RAKYATSULSEL - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Soppeng kunjungan kerja (kunker) ke kantor PAM Tirta Karajae Kota Parepare, Jumat (13/10/2023).
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Soppeng, Riswan mengatakan bahwa kunjungan itu dalam rangka konsultasi terkait pengelolaan tunggakan pelanggan PDAM.
“Setelah kami mendengarkan pemaparan direktur PAM Tirta Karajae Kota Parepare, Firdaus Djollong, ternyata banyak hal yang patut dicontoh dan dilakukan di Soppeng,” katanya.
Salah satu yang patut ditiru, kata Riswan adalah keberhasilan Perumda Air Minum (PAM) Tirta Karajae Kota Parepare dalam mengatasi kebutuhan air bersih selama musim kemarau tahun ini.
Ia pun mengakui bahwa PAM Tirta Karajae Kota Parepare telah berhasil dalam memaksimalkan sumber air baku yang terbatas dibandingkan Soppeng dengan air baku yang melimpah.
“Kami juga heran, dengan sumber air baku yang dimiliki Soppeng melimpah, sebagai contoh air baku Ompo saja bisa untuk pelanggan kota, belum sumber air permukaan lain,” ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Anggota Komisi III DPRD Soppeng Muhammad Ihsan, ia menambahkan hasil konsultasi dari kunjungan kerja tersebut nantinya menjadi bahan masukan untuk perbaikan manajemen PDAM Soppeng.
“Kita berharap, hasil kunjungan ini, bisa menjadi masukan yang baik untuk menata pengolahan dan manajemen distribusi air bagi manajemen Kabupaten soppeng,” ungkapnya.
Direktur PAM Tirta Karajae Kota Parepare, Andi Firdaus Djollong (AFJ) memaparkan, keberhasilan Perumda yang ia pimpin berasal dari dukungan penuh Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.
“Dukungan penuh dari pemerintah, dalam hal ini Wali kota Taufan Pawe, ide pembuatan 16 titik sumur dalam sebagai jawaban pemenuhan hak dasar masyarakat,” bebernya.
Selain pemanfaatan 16 titik sumur dalam, Firdaus juga menjelaskan, sistem pengolahan dan produksi air PAM Tirta Karajae Kota Parepare saat ini menerapkan sistem informasi berbasis tekhnologi Internet Of Thing (IOT).
“PAM Tirta Karajae Kota Parepare saat ini, menggunakan sistem informasi berbasis teknologi, atau IOT yang kami pasang pada pengolahan dan produksi,” pungkanya.
(*)