Menteri Sosial Kenalkan Kopi dan Batik dari Sentra Kartini Temanggung ke Delegasi ASEAN

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak delegasi ASEAN meninjau inovasi Kemensos dan hasil karya penyandang disabilitas yang mendapat pelatihan langsung dari berbagai sentra terpadu. Agenda tersebut menjadi salah satu rangkaian The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership Beyond 2025 di Sentra Wirajaya,Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (12/10/2023).

Menteri Risma dan delegasi ASEAN mengunjungi pameran batik cabut warna Wonosobo dan Kopi Temanggung buatan penyandang disabilitas asal Sentra Terpadu Kartini di Temanggung. Di tempat ini, dipamerkan produk kopi dan berbagai jenis batik buatan penyandang disabilitas dari Sentra Terpadu Kartini.

Kepala Sentra Kartini, Iyan Kusmadiayana mengatakan pihaknya menyertakan dua jenis kopi yaitu Arabika dan Robusta khas Kota Temanggung. Selain itu, ada juga batik canting cabut warna dan batik ciprat karya penyandang disabilitas yang merupakan penerima manfaat (PM) dari Sentra Kartini.

Barista penyandang disabilitas intelektual Benip Drian Sutrisno Pamungkas, 27 tahun, menyatakan kegembiraannya bisa diikutkan dalam acara internasional tersebut. Dengan cekatan, barista yang sudah lima tahun dibina di Sentra Kartini tersebut menyajikan kopi manual brew dan varian menu kopi lainnya kepada tamu dan undangan di perhelatan acara tersebut.

"Ini pengalaman yang sangat berharga. Saya bangga karena racikan kopi bisa dinikmati oleh tamu-tamu dari luar negeri," kata Benip.

Adapun, Mashuri (40) pembatik yang dibina di Sentra Kartini mengatakan sangat antusias mengikuti event internasional tersebut. Apalagi, kata dia, batik cabut warna buatannya diminati oleh banyak orang. Ari-sapaan Mashuri, awalnya adalah seorang seniman tato di Wonosobo, Jawa Tengah. Namun kecelakaan yang pernah menimpa dirinya membuat kesulitan untuk berjalan. Ari juga telah mendapatkan pelatihan kewirausahaan membatik di Sentra Terpadu Kartini di Temanggung.

Selain mengunjungi stand pameran Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Menteri Risma mengajak seluruh delegasi ASEAN berkeliling melihat sentra pengembangan teknologi alat bantu penyandang disabilitas. Alat bantu tersebut seperti kursi yang dimodifikasi khusus bagi penyandang disabilitas. Kursi tersebut bisa digunakan untuk baring serta berdiri.

"Jadi ini bisa membantu penyandang disabilitas kalau mau mengambil benda di tempat tinggi, bisa ini digunakan," kata Mensos RI Tri Rismaharini.

Adapula motor tiga roda yang dimodifikasi untuk penyandang disabilitas. "Motor ini bisa digunakan berjualan," katanya.

Selanjutnya, ada Tongkat Penuntun Adaptif (TPA) bagi penyandang disabilitas tunanetra. TPA dilengkapi fitur-fitur yang mampu mendukung aktivitas para penyandang disabilitas sensorik netra. Seperti mengeluarkan peringatan suara ketika menangkap suatu objek di depannya. Kemudian mampu mendeteksi jarak yang ada di depan tongkat.

"Tongkat ini juga bisa mendeteksi air atau genangan air, mendeteksi asap serta api," kata Menteri Risma. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version