MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Selatan melatih kadernya menggunakan aplikasi perhitungan cepat yang nantinya mereka akan gunakan pada Pemilu 2024 mendatang. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Claro Makassar, Rabu (18/10/2023).
Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengemukakan, sekitar 95 peserta yang berasal dari 24 kabupaten/kota mengikuti pelatihan ini.
Dia menjelaskan, setelah 95 orang tersebut telah mengikuti latihan, mereka turun melakukan perekrutan saksi tempat pemungutan suara (TPS).
"Selesai ini (ikuti pelatihan), selanjutnya mereka melakukan perekrutan saksi di masing-masing TPS," papar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel ini.
Deputi Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) DPP Partai Demokrat, Iwan Rinaldo Syarif mengungkapkan, perhitungan cepat ini hampir sama dengan yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Seperti halnya KPU memiliki perhitungan cepat. Demokrat pun demikian. Sehingga kami sedang mengupgrade sebuah sistem pelaporan hasil perolehan suara di tiap tempat pemungutan suara (TPS). Bukan berbasis quick count, tetapi bahkan sudah berstandar real count," ungkapnya.
Iwan menambahkan, berbagai mitigasi juga sudah dilakukan, sehingga pihaknya berharap aplikasi yang akan diterapkan nanti mampu merekam jumlah suara secara real time.
Dengan adanya aplikasi ini, kata Iwan, para kader akan mengawal suara calon legislatif mereka secara optimal. "Jadi ini materi seragam kita berikan seluruh Indonesia, agar saksi Demokrat seluruh Indonesia memiliki daya juang yang sama," paparnya.
Dia juga meminta agar seluruh saksi Demokrat nanti memiliki daya militansi agar suara diperoleh caleg Demokrat bisa dicatat sampai akhir dan tidak meninggalkan TPS sampai akhir.
"Tetapi tak kalah penting mereka bertugas mencari suara untuk partai berlambang mercy ini.
Selain itu, pada saat hari pemilihan para saksi yang kita miliki tidak mempengaruhi dihari pemilih tapi sebelum hari pemilihan," tegasnya.
Disinggung apakah nanti saksi Demokrat akan menjaga suara usungan mereka di Pilpres. Iwan menyebutkan hanya untuk partai saja, karena saksi partai koalisi juga ada. "Terpisah, karena itu (Pilpres) koalisi nanti yang urus. Kami hanya fokus kepada caleg saja," tutupnya. (Fahrullah/B)